SUMEDANG,– Pawai Taaruf menjadi pembuka rangkaian kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Sumedang yang digelar selama sepekan dari 19 sampai dengan 25 Juni 2022.
Pawai yang mengambil start dari perempatan Bank BNI Cabang Sumedang dan finish di Alun-alun Sumedang tersebut berlangsung pada, Minggu (19/6).
Selain menampilkan para peserta yang akan mengikuti musabaqah, masing-masing kabupaten/kota juga menampilkan berbagai kreasi seni budaya khas yang mereka miliki seperti Sisingaan dari Subang, Bebegig dari Ciamis, Jajangkungan dari Karawang, Silat Palang Pintu dari Depok, dan kesenian khas lainnya.
Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan, pawai taaruf menjadi bagian penyemangat bagi para kafilah dan bagian dari silaturahmi yang akan terus membumikan syi’ar Islam di tanah Jawa Barat.
“Dengan pawai ta’aruf ini semua kontingen memperlihatkan semangat bertanding dengan berbagai atraksinya sebagai bagian dari pengembangan budaya,” ungkapnya.
Dikatakan olehnya, kegiatan tersebut menjadi motivasi penting bagi kafilah se-Jawa Barat dalam menghantarkan MTQ Juara menuju Jabar Juara.
“Diharapkan bisa menghantarkan kita menjadi juara umum di tingkat nasional yang akan diselenggarakan di Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Dewi mengingatkan kepada peserta untuk tetap menjaga protokol kesehatan mengingat MTQ Jabar kali ini masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah hari ini kita bisa melaksanakan Pawai Ta’aruf dalam rangka kegiatan MTQ meskipun masih dalam kondisi pandemi. Dengan demikian, penerapan protokol kesehatan harus diketatkan, ” ungkapnya.
Ketua LPTQ Jabar juga mengharapkan pelaksanaan MTQ di Sumedang menjadi yang terbaik sepanjang sejarah.
“Diharapkan MTQ kali ini sukses penyelenggaraan, prestasi, dan administrasi, terutama Sumedang sebagai tuan rumah,” katanya.
Sementara itu, Bupati menyatakan rasa bangganya atas ditunjuknya Sumedang sebagai tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-37 Tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Saya merasa sangat bersyukur setelah 49 tahun, akhirnya Kabupaten Sumedang kembali menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan MTQ ini dan sekarang diawali dengan pawai ta’aruf,” tuturnya.
Bupati mengatakan, pawai ta’aruf sering dimaknai sebagai pawai perkenalan sebagai sebuah tradisi guna mengawali sebuah acara keagamaan Islam. Namun makna sesungguhnya dari adalah sebagai wahana untuk mengakrabkan antar sesama peserta musabaqah.
“Diharapkan dengan keakraban yang terbentuk, persahabatan terwujud sehingga tercipta suasana saling menghargai, saling menghormati bahkan saling berbagi sebagai refleksi masyarakat yang religius dan berkarakter yang selalu menjaga suasana kerukunan antar umat seagama dan antar umat beragama,” ungkapnya. (bn/hms)