BANDUNG, — Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, A.T., M.M., melaksanakan monitoring lapangan kegiatan Pasar Kreatif Bandung 2023, di Festival Citylink Mall, Bandung. Minggu, (20/8/2023).
Dalam kegiatan tersebut, Tedy Rusmawan mengapresiasi berbagai produk hasil karya para pengrajin yang turut menjadi bagian yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Menurut Tedy, produk inovasi dan kreativitas harus terus dilakukan oleh para pelaku usaha kreatif, agar mampu bersaing di tengah tantangan dan gempuran produk-produk dari luar negeri yang cukup menjamur di tanah air saat ini.
“Kita melihat bagaimana setiap pekan itu selalu munculnya produk-produk gadget terbaru, mereka sangat kompetitif sekali untuk merebut pangsa pasar di Indonesia, khususnya di Kota Bandung. Maka dari itu, mau tidak mau jika kita pun harus mengeluarkan produk baru dengan tema atau keunikan yang dapat bersaing, tentunya dengan tetap menjaga kualitas dan keunggulan dari setiap produk yang kita hasilkan,” ujarnya.
Tedy menuturkan, kemajuan teknologi, digitalisasi, dan informasi saat ini harus mampu dimanfaatkan para pelaku kreatif untuk dapat mengembangkan kompetensi dan wawasannya untuk dapat terus mengejar kemajuan zaman yang diwujudkan dalam lahirnya produk-produk inovasi.
“Kemudian, selain melahirkan produk inovasi, mau tidak mau para pelaku kreatif pun harus mampu memasarkan produknya dengan mengkombinasikan pemasaran secara hybrid atau online dan offline seperti ini, sehingga dengan pola seperti itu, produk yang ditawarkan dapat menjangkau secara luas secara jarak, dan efisiensi waktu,” ucapnya.
“Ke depan, saya juga menginginkan agar di saat kegiatan pameran seperti ini, disediakan ruang khusus, bagi mereka bisa live atau memasarkan produknya secara digital, yang difasilitasi oleh panitia dan Disdagin, untuk mengajak beberapa influencer dari warga Bandung yang bisa membantu untuk mempromosikan dan menjual produk dari para peserta pameran dengan adanya komisi dari setiap produk yang terjual,” ucapnya.
Tedy Rusmawan menambahkan, dengan semakin tingginya permintaan ketersediaan produk, maka berkorelasi dengan tingkat kebutuhan tenaga kerja, yang muaranya pada berkurangnya angka pengangguran di Kota Bandung.
Terlebih saat ini jumlah pengangguran di Kota Bandung telah mencapai 130 ribu orang.
“Maka dengan meningkatnya jumlah pesanan dan minat saya beli masyarakat, maka akan membantu pemerintah untuk mengurangi tingkat pengangguran di kota Bandung, maka dari itu dibutuhkan kolaborasi untuk mensejahterakan para pelaku UKM, yang saat ini menjadi ujung tombak sektor ekonomi Kota Bandung,” katanya.**