LAMSEL, Masyarakat Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, kembali resah dan trauma dengan terjadinya kembali penjambretan di siang bolong, disertai dengan senjata api. Masyarakat pun mendesak kepolisian setempat bergerak cepat menuntaskan kasus pencurian kendaraan bermotor yang sudah meresahkan ini.
Mardiansya (49 ), warga Desa Seloretno mengatakan, kurun waktu beberapa bulan terakhir kerap terjadi peristiwa pencurian di Kecamatan Sidomulyo. Dan seluruh kasus tersebut belum pernah terungkap. “Harus cepat ambil langkah, agar masyarakat merasa nyaman,” kata Mardiansyah, Selasa (23/7/2019).
Sebelumya, mobil pickup jenis L300 dengan Nomor Polisi BE -9000-DL milik Rudi Napitupulu (46) warga Perumnas Mustika Raya I, Desa Seloretno, lenyap digondol maling, Minggu (21/7/2019) dini hari, lengkap dengan barang dagangan sayur mayur, karena korban bersama isteri sepulang dari pasar Bandar Lampung sekira pukul 02.55 Wib.
“Jadi di mobilnya penuh dengan muatan berupa sayuran, karena memang secara kebetulan beliau pedagang sayuran. Ia sedih ada belanjaan Cabai satu kwintal lebih. Coba mana cabai harganya seperti emas. Berapa kerugian yang dialami korban. Jadi kami menginginkan tindakan tegas dari aparat hukum untuk para begal dan pencurian, agar tidak ada lagi kejadian dan agar tercipta rasa aman dan kondusif,” tambahnya.
Hal senada disampaikan Sertu Arlin, anggota Koramil 421-07 Sidomulyo yang telah turut membatu korban penjambretan.
“Memang benar kini kembali terjadi penjambretan di Dusum Sidorukun Desa Seloretno, Senin(22/70/2019) sekitar pukul 10.30 WIB,” katanya.
Kali ini korbannya Juliani (43), warga Desa Sukabanjar Kec Sidomulyo itu dirampok sepulang mengambil uang di BRI Sidomulyo sebanyak Rp68,3 juta rupiah.
Lebih kurang pukul 11.00 WIB selesai mengambil uang, Juliani pulang ke Desa Sukabanjar naik ojek Sugiran, 45 tahun, warga Dusun I Desa Sinar Palembang dengan motor Revo X BE 2747 OI. Dalam perjalanan Juliani dan Sugiran dipepet 3 orang tidak dikenal yang mengendarai 2 sepeda motor.
“Yang satu berboncengan, 2 orang yang berboncengan memepet Sugiran dan Juliani dari sebelah kiri dan menarik tas yang berisi uang Rp68,3 juta rupiah. edangkan yang satunya memepet dari sebelah kanan, kemudian terjadi tarik menarik tas dan Sugiran menendang motor tersebut,” kata Sertu Arlun.
Motor yang tersangka sempat terjatuh kemudian dua pelaku tersebut lari meninggalkan motornya jenis Suzuki Satria Nopol F 1669 FCD.
“Satu orang lari dikejar massa namun lolos karena pelaku mengeluarkan senpi dan berlari,dan kami langsung membatu korba membawa ke Puskesmas karna ada luka-luka saat terjatuh dari motor,juga mengamankan uang tersebut,karna bersukur masih bisa di pertahankan dari upaya penjambretan,” tambahnya lagi.
Mantan kepala Desa Sukamarga Mukhsin sekaligus Ketua Adepsi Sidomulyo menegaskan agar kasus pencurian tidak terulang, harus ada langkah preventif dan tindakan terukur dari aparat keamanan.
“Harus ada tindakan nyata dan peran serta masyarakat,” ujarnya.
Rangkaian peristiwa pencurian kendaraan motor yang kerap terjadi sudah sangat meresahkan masyarakat, karena belum pernah satupun terungkap. “Korban yang di todong senjata api sampai sekarang masih trauma,” ungkap Mukhsin lagi.
Dan dari rentetan kejadian seperti aksi pencurian sepeda motor, penjambretan menggunakan senjata api dan mengancam serta menodong korban pernah terjadi sebelumnya. (Selamet-Andy)