SUMEDANG – Dalam rangka membangun Jatinangor dan Cimanggung berikut 3 kecamatan penopang, seperti Sukasari, Tanjungsari, dan Pamulihan dalam menata perkotaan, program kerja tim koordinasi Kawasan Perkotaan Jatinangor (KPJ) mulai bekerja.
Salah satu yang sedang dilakukan yakni penataan pasar tumpah Jatinangor yang ada di sepanjang Jalan Kiarapayung setiap hari Minggu.
Seperti diketahui, akibat adanya pasar tumpah itu jalan menuju Kiarapayung dan BGG kerap macet. Terlebih, jalan itu sebagai exit Tol Cisumdawu dari arah Bandung maupun Jakarta. Sehingga, penataan pasar tumpah pun menjadi prioritas tim percepatan KPJ.
“Seperti diketahui, pasar Tumpah itu berada di drainase dan trotoar jalan Kiarapayung. Karena semrawut dan membuat macet. Sehingga tim Gugus Tugas KPJ yang berada dibawah komando saya, langsung mengeksekusi agar dilakukan penataan,” kata Sekda Sumedang, Herman Suryatman.
Saat ini, imbuh Herman, yang dulunya drainase dibeton bisa ditempati PKL, juga dimundurkan posisinya ke belakang.
“Sebelah kiri lahan BGG. Sebelah kanan lahan milik Unpad. Alhamdulilah sudah mendapat persetujuan dari pihak BGG dan Rektor Unpad,” katanya Ketua Tim Gugus Tugas KPJ ini.
Herman menambahkan, bahkan agar kondisi pasar tumpah tertata rapih, pihak Unpad telah memberikan izin untuk menambah luasan lahan 1 sampai 2 meter dari posisi jalan raya. Sehingga nantinya para PKL tidak memakan bahu jalan dan arus lalu lintas lebih leluasa.
Bahkan, untuk mengatasi masalah sampah, tim KPJ sudah mengusulkan untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3 R (Reuse, Reduce, Recycle) yang lokasinya di belakang Unpad. Nanti anggaran biayanya sudah dianggarkan dari pemerintah provinsi Jabar.
“Yang kedua kita pun sudah mengusulkan TPS 3R. Nah dananya sudah dari provinsi ini lagi berproses, Rektor Unpad sudah memberikan izin kurang lebih 1 hektar di belakang Kampus Unpad untuk dimanfaatkan tempat pembuangan sampah,” tambahnya.
Ketiga, tim Gugus Tugas KPJ juga sudah merencanakan untuk membangun kantor kecamatan Jatinangor, Mapolsek, dan Mako Koramil, sehingga nanti akan ada gedung induk pusat kecamatan (IPK).
“Kita lagi negosiasi dengan pihak IPDN, bagaimana tanah IPDN yang dibelakang bisa pinjam pakai. Lebih jauhnya bisa dihibahkan ini masih proses komunikasi dengan pihak IPDN,” ujarnya.
Sekda juga mengapresiasi pelayanan kependudukan di Jatinangor sudah baik, penerapan Smart Village untuk desa sudah terlaksana karena memang Pemkab Sumedang sudah memberikan edukasi kepada perangkat desa. Termasuk Pemkab Sumedang sudah mendapatkan ilmu dari ITB terkait riset dan teknologi yang akan diterapkan di seputar Jatinangor.
“Insha Allah dengan hadirnya KPJ ini akan mendapatkan penanganan khusus perhatian lebih ke kecamatan Cimanggung dan Jatinangor termasuk ke kecamatan penyangga secara bertahap.
buy xifaxan online https://nouvita.co.uk/wp-content/themes/fing/inc/php/xifaxan.html no prescription
Bahkan perhatian dari Pemprov Jabar juga responnya baik untuk mendorong KPJ ini,” tambahnya.
Herman juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Pemprov Jabar terkait beberapa faktor.
“Pemprov memberikan atensi. Hanya saja kuncinya ada di masyarakat. Jangan sampai terbalik. Pemeran utamanya pemerintah, pemeran utama pembangunan adalah masyarakat, subjeknya masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasim membantu dan mendukung,” tukasnya. (bn/abs)