MAYBRAT,– Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu, pada Selasa (1/11/2022) menghadiri rapat dengar pendapat Pemerintah Daerah Kabupaten Maybrat dengan DPRD Kabupaten Maybrat.
Adapun rapat membahas terkait kejadian krusial yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Maybrat, khususnya di lingkungan Pemerintah Daerah Maybrat, yaitu demonstrasi dari tenaga medis, ancaman mogok mengajar dari tenaga pendidik, pemalangan Kantor Dinas PU oleh staf dinas PU dan berbagai persoalan lain.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor DPRD Kabupaten Maybrat Distrik Aifat.
buy lexapro online no prescription
Turut hadir dalam kegitan tersebut Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Maybrat Habel Howay, Wakil Ketua II DPRD Kab Maybrat Agustinus Tenau, dan para Anggota DPRD Kabupaten Maybrat, Asisten I Sekda Maybrat Dra. Yohana, Asisten II Sekda Maybrat Engelbertus Turot, serta Pejabat OPD di lingkungan Pemda Maybrat.
Dalam kesempatan ini, Bernhard menyampaikan sesuai pandangannya, bahwa demo dan penyampaian aspirasi saat ini wajar dilakukan oleh jajaran guru dan tenaga medis.
“Itu adalah hal wajar, karena persoalan TPP yang informasi pembayarannya menyangkut siapa saja PNS yang berhak, mekanisme dan ketentuannya,” ujar Bernhard.
Selain itu, tutur Bernhard, berikut penyelenggaraan pemerintahan belum maksimal, di antaranya pembagian tugas di tiap OPD belum sesuai ketentuan, sehingga jajaran PNS di OPD tidak paham tupoksi apalagi apa yang harus dikerjakan.
“Olehnya, saya selalu mengingatkan seluruh jajaran untuk mulai berproses pada penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagaimana yang diharapkan,” pintanya.
Disamping itu, tutur Bernhard, penting menggandeng forkopimda untuk mendukung proses penyesuaian yang sedang berlangsung.
“Merujuk pada pembagian tugas, Sekda Kabupaten Maybrat adalah jabatan tertinggi struktural yang ada di pemerintah daerah dibantu oleh para asistennya dan juga para OPD yang ada,” katanya.
Untuk masalah TPP di jajaran tenaga kesehatan dan guru, Pj. Bupati Maybrat sudah memerintahkan untuk dilakukan penyesuaian pada Sk Bupati sesuai denga ketentuan dan kemampuan keuangan daerah.
“Pembayaran TPP yang sudah dilakukan telah disesuaikan dengan penyesuaian pada kondisi yang terjadi selama ini, serta data-data pendukungnya,” imbuh Bernhard.
Diakhir tahun 2022, kata dia, TPP akan dibayarkan dengan harus dilengkapi persyaratan kehadiran dan laporan kinerja, dan di tahun 2023 persyaratan akan diperketat dengan diterapkannya finger print sebagai bentuk laporan kehadiran dan kewajiban pelaporan kinerja setiap harinya melalui sistem informasi.
“Kemudian terkait dengan masalah kesehatan di Kabupaten Maybrat yang ada 14 puskesmas, sejauh ini pelayanan kesehatannya belum berjalan optimal, sehingga berdasarkan kemampuan APBD akan difokuskan hanya pada pelayanan kesehatan di satu titik pada masing-masing distrik besar,” terangnya.
Selain itu Kabupaten Maybrat saat ini akan ada dua rumah sakit pratama, akan tetapi dengan pertimbangan wilayah, dukungan tenaga nakes, alkes akan difokuskan hanya pada 1 rumah sakit pratama yang sudah ada agar fasilitas kesehatan lebih lengkap.
“Tenaga dokter dan nakes yang ada bisa lebih fokus melayani masyarakat dan juga apabila masyarakat membutuhkan fasilitas kesehatan tidak perlu lagi pergi ke kabupaten dan kota lain dikarenakan fasilitas kesehatan di Kabupaten Maybrat sudah memadai,” ujarnya.
Sementara pada sektor pendidikan, sambung Bernhard, akan disesuaikan agar guru-guru baik dari PAUD sampai SMA menjadi lebih baik.
“Kemudian direncanakan akan dioptimalkan beberapa sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil dan terjauh menjadi sekolah semi asrama. Sambil merancang ini oleh OPD teknis, nantinya juga harus didiskusikan dengan DPRD,” jelas Bernhard.
Ia berharap model Sekolah Sehari Penuh (SSP) ini, pada sektor pendidikan dengan menekankan pengajaran yang berfokus pada akademik, pelatihan untuk meningkatkan kretivitas dengan kearifan lokal dan pengasuhan atau bimbingan konseling agar siswa/i dapat menjadi displin dan menyesuaikan dengan dinamika masyarakat yang tinggi.
“Hal ini merupakan bentuk revolusi methodologi pembelajaran dengan pendekatan kurikulum visual dengan tenaga pengajar sementara melalui tenaga pengajar dari Indonesia Mengajar,” tandasnya. (abas)