BANYUMAS,- Pemerintah Desa Kalibagor bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI menyelenggarakan kegiatan Seminar Literasi Digital Sabtu (29/6/2019) di Obyek Wisata Lorong Blothong Grumbul Jengkonang Desa/Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Kegiatan diikuti perwakilan Karang Taruna se Kalibagor, pelajar, mahasiswa dan sejumlah komunitas.
Kegiatan juga dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jendral Aplikasi Informatika, Dishubkominfo Kabupaten Banyumas, Camat Kalibagor, Kepala Desa Kalibagor, Komunitas Bloger Indonesia yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, Komunitas Kancamas Banyumas, Pelajar SMK N 1 Kalibagor, SMK Politeknik Kalibagor dan seluruh pengurus wisata Lorong Blothong Desa Kalibagor.
Ketua Panitia Sumanto mengatakan kegiatan dikemas dengan nama “Juguran Bloger Indonesia”. Kegiatan semacam ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh Bloger Indonesia dan tahun 2019 ini Desa Kalibagor menjadi tuan rumah.
“Juguran bloger ini dihadiri 20 bloger dari berbagai daerah di Indonesia dengan kegiatan melukis payung Kalibagor,” kata Manto
Untuk kegiatan seminar Literasi Digital langsung di sampaikan oleh Tim Literasi Digital Kementrian Komunikasi dan Informatika RI, yaitu Sekertaris Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Drs. Sadjan M.Si dan Kasubdit Pemberdayaan Kapasitas TIK, Aris Kurniawan S.sos., M.Com.
“Seminar bertujuan agar masyarakat memiliki pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi atau jaringan untuk menemukan dan mengevaluasi informasi, secara bijak, cerdas, sehat dan tidak melanggar hukum,” lanjutnya
Sekertaris Direktorat Jendral Aplikasi Informatika Drs. Sadjan M.Si mengatakan dari 264 juta lebih penduduk Indonesia, ada 171 juta jiwa yang menggunakan internet. Saat ini, media digital dihujani oleh berita hoax dan konten negatif, yang dibuat pihak yang dinilai memiliki motif iseng, psikis maupun motif ekonomi.
“Untuk antisipasi dampak meluas, Kementrian Kominfo RI telah mengaktifkan mesin pelacak hoax dan konten negatif di internet yang dinamakan AIS Mesin Pengais konten negatif yang terletak di ruang Cyber Drone 9 gedung Kominfo,” katanya.
Sadjan menambahkan temuan alat ini, dideteksi terjadi 162 hoax terkait Pemilu sepanjang Agustus 2018 hingga Agustus 2019, 898.108 konten Pornografi, 3.021 Fraud atau kasus penipuan online, 41 hingga 50 persen perudungan siber, 10.451 terkait radikalisme dan 71.265 konten terkait perjudian.
“Alasan orang mudah percaya hoax adalah adanya keterbatasan informasi, tingkat popularitas informasi, era keterbukaan dan adanya konfirmasi bias,” tambahnya
Sementara Kasubdit Pemberdayaan Kapasitas TIK, Aris Kurniawan S.sos., M.Com mengajak kepada peserta seminar untuk meningkatkan kemampuan dan memanfaatkan internet untuk hal-hal yang produktif dimulai dari kemampuan untuk mencari informasi yang benar, menganalisa informasi yang benar dan menyebarkan informasi yang benar, termasuk memproduksi informasi dan konten internet yang benar dan bermanfaat.
Kegiatan merupakan salah satu upaya penggalian potensi desa yang dituju untuk di promosikan baik melalui konten blog, Media sosial, Youtube dan sebagainya,” katanya. []
AS