BANDUNG, — Pemerintah sebagai unsur penahelix diharapkan mau dan mampu merangkul segenap unsur pentahelix lainnya bukan sebagai subordinasi dan obyek semata melainkan sebagai mitra kreatif dan konstruktif demi tercapainya visi dan misi dari semua unsur yang ada.
Harapan itu disampaikan Ketua Citarum Institute, Dr. Eki Baihaki MSi saat seminar Nasional dan Bedah Buku “Kembalikan Citarum Harum Kembali” hasil telisik Joko Irianto Hamid dan Esa Tjatur Setiawan dengan tebal buku 380 halaman, di Grand Asrilia, Jum’at kemarin (22/02/2019). Seminar itu digelar bersama BNPB, Kodam III/Siliwangi.
Dalam seminar itu tampil tiga orang pembicara masing-masing Ketua BNPB Letjen TNI Doni Monardo penggagas Citarum Harum setahun yang lalu saat menjadi Pangdam III/Siliwangi, Deputy 4 Kemenko Maritim Dr.Ir.Safri Burhanuddin DEA dan Gubernur Jawa Barat Moch. Ridwan Kamil, ST, MUD.
Dr. Eki mempertegas, perlu sikap proaktif dan komitmen dari segmentasi lainnya, akademisi, komunitas, bisnis dan media bagi terwujudnya sinergitas pentahelix bagi kepentingan bangsa dan negara.
Dr. Eki juga memerinci, dari unsur pemerintah diharapkan memiliki komitmen dan kebijakan yang kuat dalam merawat alam dan mitigasi bencana. Di dalamnya termasuk perlu ketegasan dalam menerapkan regulasi yang adil bagi semua, selain itu perlu kebijakan yang merangkum harapan bagi kepentingan yang lebih besar.
Bagi unsur akademisi dengan kepakarannya diharapkan dapat memberi terobosan-terobosan yang inovatif, kajian yang aplikatif termasuk turut terlibat dalam komitmen merawat alam dan mitigasi bencana serta menguatkan bagian dari kekuatan kritis yang konstruktif.
Dr. Eki juga menyebutkan unsur pelaku bisnis terutama bisnis yang berdampak pada pencemaran lingkungan perlu didorong agar mau menjalankan bisnis industri bersih, berkomitmen menjaga alam supaya tetap lestari dan kesadaran mendukung program mitigasi bencana.
Kepada unsur media, Dr. Eki berharap mampu menebar virus bela negara bidang lingkungan melalui informasi dan edukasi termasuk dalam membangun kesadaran akan mitigasi bencana serta menjadi bagian dari kekuatan kritis yang konstruktif.
Sedangkan kepada unsur komunitas Dr. Eki menegaskan, unsur ini yang hadir di tengah masyarakat hendaklah memiliki peran penting untuk turut menebar virus bela negara bidang lingkungan dan menjadi bagian dari kekuatan kritis yang konstruktif untuk menyuarakan kepentingan masyarakat.
Pada kesempatan itu, panitia berharap menggulirkan niat baik untuk merawat dan kesadaran pentingnya berfikir bagi ikhtiar pengurangan bencana yang saat ini harus menjadi fokus perhatian bersama.
Elly