SUMEDANG,– Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 tinggal menghitung bulan. Sementara berdasarkan PKPU, masa tahapan kampanye akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Untuk mensukseskan helaran Pemilu 2024, peran dan partisipatif masyarakat dibutuhkan.
Anggota Bawaslu Kabupaten Sumedang periode 2018-2023, Minatillah menyebutkan, tahun ini jumlah pengawas pemilu di tingkat kecamatan dan desa terbatas, sementara peserta pemilu semakin banyak.
“Dengan demikian, tidak mungkin tiga orang di Panwascam dan 1 orang di desa untuk mengawasi banyaknya peserta pemilu mulai caleg DPRD Kabupaten sampai pusat. Oleh karena itu acara sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif itu agar masyarakat ikut aktif berpartisipasi dalam mengawasi Pemilu,” katanya, usai menjadi pembicara pada Sosialisasi Pengawas Pemilu Partisipatif di Panwascam Jatinangor, Senin (13/11/2023).
Ia mengatakan, pemilu adalah milik bersama, sehingga tidak hanya menjadi kewajiban dari penyelenggara pemilu dalam hal ini pengawas Pemilu maupun dari KPU untuk mensuksesan Pemilu, akan tetapi ini adalah kewajiban bersama baik masyarakat penyelenggara maupun stakeholder lainnya.
Minatilah menambahkan, kegiatan ini perlu dilakukan agar masyarakat lebih terbuka atau lebih a ware lagi terhadap Pemilu. Apalagi akan menghadapi masa kampanye, yang mana akan banyak peserta pemilu menawarkan visi misinya, termasuk potensi adanya dugaan money politik.
“Ketika masyarakat peduli, mereka akan lebih lebih tahu kualitas ataupun kapabilitas yang dimiliki oleh masing-masing calon. Contohnya ketika nanti ada pelanggaran, minimal masyarakat peduli dan mau melaporkannya,” katanya.
“Sedangkan ketika nanti pada masa kampanye, mereka akan mengawasi peserta pemilu yang begitu banyak. Jadi keterlibatan masyarakat agar mereka mau ikut aktif berpartisipasi mengawasi pemilu sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Ia berharap dengan sosialisasi pengawas pemilu partisipatif ini masyarakat lebih peduli terhadap perhelatan demokrasi.
“Apalagi Pemilu 2024 mungkin akan lebih kompleks karena peserta pemilu lebih banyak, sehingga tantangannya pun akan lebih besar. Maka masyarakat harus lebih peduli terhadap pesta demokrasi ini,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Panwascam Jatinangor, Ade Satia Santana menyebutkan pentingnya sosialisasi pengawas pemilu partisipatif untuk membantu tugas Panwascam dan PKD dalam meminimalisir potensi pelanggaran dan dugaan pelanggaran lainnya.
Selain narasumber yang ahli dibidangnya, Panwascam juga mengundang perwakilan Ormas, OKP, BEM Mahasiswa, media massa, dan tokoh masyarakat lainnya.
“Sebab, orang-orang itu akan menjadi mitra kami dalam pelaporan dan pengawasan. Intinya bersama rakyat awasi pemilu bersama Bawaslu tegakkan keadilan Pemilu. Semoga Pemilu Tahun ini sukses tanpa ekses,” ucapnya. (Abas)