BANDUNG, — Tahun 2020 silam, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memperoleh kategori 4 atau terbaik dalam penilaian indeks penerapan sistem merit.
Demi membersihkan tataran aparatur sipil negara (ASN) dari praktik ‘jalur belakang’ atau kongkalikong, Pemerintah Kota (Pemkot) kembali membahas peningkatan indeks sistem merit untuk penilaian di tahun 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, penilaian dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) di tahun 2020 tentang sistem merit di Kota Bandung memperoleh nilai 332,5.
Sebelumnya, kata Yana, Pemkot Bandung melakukan penilaian mandiri sistem merit di lingkungan Kota Bandung pada 27 Desember 2021. Hasilnya, Pemkot Bandung memperoleh nilai 365,5.
“Lalu, dilakukan verifikasi oleh tim KASN, dan ternyata hasilnya tidak jauh berbeda yakni 332,5,” ujar Yana dalam rapat evaluasi bersama seluruh kepala daerah se-Indonesia dan KASN, Senin, (14/2/2022).
“InsyaAllah kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan dalam segala aspek penerapan sistem merit pada manajemen aparatur sipil negara di lingkungan kami. Untuk itu kami terus mohon bimbingan dari KASN untuk kami bisa tingkatkan terus kinerja baik ini,” ujarnya.
Terpilihnya Pemkot Bandung sebagai daerah yang memperoleh kategori terbaik, Komisioner KASN, Mustari Irawan berharap, Kota Bandung bisa menjadi benchmark untuk memotivasi daerah lain.
Dengan begitu, tindakan kecurangan dalam memegang amanah jabatan atau posisi ASN di seluruh instansi bisa teratasi.
“Mudah-mudahan Kota Bandung bisa menjadi benchmark untuk daerah lain dalam mengembangkan kinerja ASN mereka. Sehingga tidak ada lagi unsur-unsur seperti black campaign atau KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme),” ungkap Mustari.
Melalui sistem merit ini, Mustari menambahkan, penetapan posisi atau jabatan ASN akan sesuai dengan kompetensi dan kemampuan yang dimiliki. Terutama ditunjang pula dengan program knowledge management.
“ASN akan diuji kompetensi dan kemampuannya sesuai dengan sistem merit melalui knowledge management. Lalu, berdasarkan hasil penilaian, akan kami petakan posisi ASN ini pada instansi yang membutuhkan,” jelasnya.
Dengan begitu, maka jenjang karir para ASN bisa lebih terukur dan terarah, bahkan sampai pada proses purnabaktinya.
Menanggapi evaluasi penilaian sistem merit, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa mengatakan, sistem merit ASN sangat membantu dalam penilaian kinerja para ASN di seluruh instansi pemkot Bandung.
“Di dalam UU ASN No. 5 tahun 2014, salah satunya disebutkan, manajemen ASN harus dilakukan berbasis sistem merit. Manajemen ASN ini cakupannya mulai dari perencanaan, pegawai, rekrutmen, promosi mutasi, manajemen karir, manajemen kinerja, membangun kompetensi, sampai pada proses purnabakti ASN,” papar Adi. Dud