BANDUNG, — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengharapkan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meningkatkan pelayanannya. Selain karena memasuki tahun baru, juga karena kini pelayan publik tersebut memiliki kantor pelayanan baru.
Untuk diketahui, sekarang BPJS Kesehatan Cabang Bandung mulai beroperasi di Jalan P.H.H Mustofa (Suci) tepatnya dekat perempatan Jalan Cikutra. Setelah sebelumnya berkantor di jalan Pelajar Pejuang.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengapresiasi langkah BPJS Kesehatan Cabang Bandung membangun infrastruktur yang memadai bagi pelayanan. Harapannya dapat semakin meningkatkan keterlibatan dengan peserta maupun dengan mitra fasilitas kesehatan.
“BPJS ini kan mengalihkan risiko. Jangan sampai ada warga Kota Bandung sadikin (sakit sedikit jatuh miskin). Dengan ikut BPJS bisa terjamin kesehatannya juga ekonominya tidak terganggu,” ungkapnya selepas menghadiri syukuran gedung baru BPJS Kesehatan Cabang Bandung di Jalan P.H.H Mustofa, Kota Bandung, Rabu (9/1/2019) malam.
Yana menegaskan, Pemkot Bandung senantiasa mendorong warganya untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan. Bahkan pada tahun ini Pemkot Bandung akan mendaftarkan 130.000 pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) menjadi anggota BPJS Kesehatan.
Dengan begitu, jumlah cakupan pesertanya meningkat dari 95 persen atau 2,2 juta dari 2,4 juta jiwa penduduk Kota Bandung menjadi sekitar 97 persen. Peningkatan cakupan tersebut diharapkan berbanding lurus dengan peningkatan pelayanan dari BPJS Kesehatan.
“Semoga di tahun ini makin banyak warga yang menjadi peserta. Namun tidak mengaksesnya, karena menerapkan pola hidup sehat. Seiring dengan itu, indeks kepuasan peserta pun meningkat dari awalnya 79,5 persen menjadi lebih dari 90 persen,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bandung, M. Cucu Zakaria menyebutkan, gedung kantor baru memiliki enam lantai dengan lokasi strategis karena cukup dekat dengan instansi pemerintahan serta perusahaan swasta. Ini merupakan wujud upaya untuk meningkatkan pelayanan peserta BPJS Kesehatan.
“Gedung baru itu lebih kepada kenyamanan. Ruangan sebelumnya terbatas, kantornya ada tiga sekarang digabungkan di satu tempat. Ruang pelayanan, ruang pengaduan termasuk ada ruang menyusui dengan meja pelayanan menjadi 20 loket dari sebelumnya 13 loket,” tuturnya seraya menyebut biasa melayani 700-800 orang per harinya. *red