SUMEDANG,– Pemuda berusia 23 tahun asal Perumamah Puteraco, Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang meraih juara 1 pada kejuaraan e-Sport tingkat Nasional.
Pemuda bernama lengkap Indra Tresna Ramadhan (23) mengaku mendapatkan gelar juara dengan berbagai tantangan serta kesulitan.
“Perjalanan awal enggak berharap diterima (seleksi), karena yang daftar itu ada 65 ribu peserta,” kata Indra, di Desa Pasirnanjung, Rabu (9/2).
Dia mengungkapkan, setelah proses penyeleksian pendaftar untuk kompetisi e-Sport kategori Mobile Legends: Bang Bang, sebanyak 24 orang diambil untuk bersaing di Jakarta.
Adapun kompetisi permainan Mobile Legends: Bang Bang secara Nasional itu diselenggarakan oleh PT E-sports Star Indonesia (ESI).
“Kebetulan dari para peserta yang ke Jakarta, saya merupakan pemain inti dan kemarin itu ada 4 tim,” ucap Indra.
Indra menuturkan, 4 tim yang bersaing tersebut di antaranya Vegasus, Alpha Dragon, Lord Dragon, Dark Vinix.
“Saya ada di tim Vegasus, kemarin kompetisi berlangsung selama 2 bulan dan Vegasus jadi juara pertama. Saya menjadi pemain terbaik,” katanya.
buy ventolin online http://www.biop.cz/fotky/nahledy/photo/ventolin.html no prescription
Menurut Indra, tim yang meraih juara pertama mendapatkan hadiah Rp250 juta dan tim juara kedua mendapatkan Rp150 juta rupiah.
Indra menambahkan, selain Vegasus yang meraih juara pertama, dia sebagai pemain terbaik mendapat hadiah sebesar Rp50 juta.
“Tantangannya kita harus bisa semua bagian. Satu tim itu ada 4 orang dan ditambah 1 orang yang merupakan pro player. Jadi kalau pro player pakai hero apa saja, kita harus bisa ngikutin pola permainan, biar bisa saling support,” tandas Indra.
Sementara itu, Ketua e-Sport Kabupaten Sumedang, Ayi Subhan mengatakan, e-Sport menjadi salah satu ajang olahraga dan sosialisasi kepada masyarakat terkait organisasi esport yang tidak hanya sekedar bermain game, tapi ada unsur prestasinya.
“Di e-Sport ini sendiri jelas membagi waktu latihan dan waktu bermain. Latihannya jelas tidak hanya sekedar main game yang menyita waktu yang selama ini menjadi kekhawatiran para orang tua. Salah satu buktinya ada pemain yang berprestasi. Secara nominal memang lumayan menggiurkan, hadiahnya luar biasa besar tinggal bagaimana nanti ketika jadi atlit bisa mengatur waktu latihannya, pertandingan dan belajar,” bebernya.
Menurut Ayi, saat ini olahraga e-Sport di Kabupaten Sumedang sudah masuk ke OSN, karena bagaimana pun juga e-Sport di sekolah-sekolah menjadi salah satu olahraga yang dipertandingkan.
“Kita memang berdiri belum 1 tahun. Kita baru membentuk tim kabupaten ketika menghadapi tim PON kemarin. Ada beberapa klub di Kota Sumedang. Sekarang memang bertahap, club yang sudah mapan mulai mengikuti kegiatan regional, artinya kekuatan finansial sekarang masih cenderung bermain di lokal,” tukasnya. (abas)