BANDUNG,– Ratusan pemuda yang terdiri dari mahasiswa, ormas, OKP dan masyarakat umum berkumpul pada acara Diskusi Politik Nasional dengan tajuk “Gerakan Muda Memimpin”, di Kabupaten Bandung, Senin (27/5).
Acara juga secara hybrid via Zoom dan tersambung dari Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya.
Selain itu, acara juga menghadirkan narasumber politisi senior dan kawakan seperti Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat, Ir. MQ Iswara, Kang Haru Suandharu S.SI. M.Si, Juwono Putro serta beberapa narsum lainnya semisal lembaga DEEP, Neni Nurhayati, Direktur Landscape Indonesia.
Dalam pemaparannya, Kang Is (sapaan akrab MQ Iswara) menantang Pemuda LIRA untuk membuat aksi nyata setelah acara ini, dengan cara mengirimkan surat rekomendasi kepada pemerintah dan legislatif, meminta kuota pemuda sekurang-kurangnya 30 persen, sama dengan kuota perempuan yaitu 30 persen.
“Acara ini sangat bagus. Saya sepakat dan siap mendukung karena sejalan dengan partai Golkar yang konsisten mengusung dan mengedepankan anak-anak muda sehingga regenerasi dan kaderisasi berjalan baik,” ujarnya.
Sementara Ketua Pemuda LIRA Jawa Barat, Asep Komarudin menyebutkan bahwa data penelitian membuktikan ada 54 persen pemilih berusia muda pada Pilpres lalu dan diprediksi saat pilkada bulan November nanti akan bertambah jumlahnya.
“Oleh karena itu, besarnya jumlah pemilih berusia muda harus dimanfaatkan anak-anak muda yang berani maju ke kontestasi Pilkada, minimal pada level kota dan kabupaten,” katanya.
Pemimpin Kekinian
Di tempat sama, Ketua Umum DPP Pemuda LIRA, Adam Irham dalam sambutannya mengatakan, LIRA menolak idiom atau slogan “Pemuda adalah pemimpin masa depan”.
“Yang kami inginkan adalah slogan; Pemuda adalah pemimpin masa kini dan masa depan,” ujar Adam, disambut tepuk riuh dari para hadirin seolah menyepakati pernyataan Ketum Pemuda LIRA tersebut.
“Hari ini bukan saatnya lagi pemuda menjadi obyek atau penonton, apalagi hanya sekadar penghibur. Tetapi saatnya anak-anak muda menjadi subyek, pemain bahkan menjadi penentu ke mana arah bangsa menuju Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Unjuk Gigi
Kemudian dalam kesempatannya masing-masing, calon kepala daerah yang hadir saling “unjuk gigi” memaparkan tujuan mereka mencalonkan.
Pertama Bupati Bandung Syahrul Gunawan. Ia menceritakan, selama menjadi Wakil Bupati Bandung, ruang gerak dan kemampuannya kurang maksimal diberikan.
“Padahal Kabupaten Bandung bisa lebih bagus kesejahteraan masyarakatnya dan pembangunannya. Saya ikhlas membakar perahu saya di Jakarta untuk mengabdi dan berbakti demi kemajuan kabupaten ini. Background saya memang bukan politisi, tetapi tekad dan keinginan saya kuat demi perbaikan tanah kelahiran saya,” ungkap Syahrul.
Pada sesi selanjutnya, Calon Bupati Garut, Putri Karlina yang merupakan anak muda berusia 31 tahun dengan background pendidikan dokter gigi dan pebisnis cafe dan restoran memberanikan diri maju menjadi Bupati Garut dengan cita-cita ingin membangun tanah kelahirannya tercinta.
“Kabupaten Garut memiliki potensi kekayaan alam seperti gunung, lautan dan hamparan tanah yang subur untuk meningkatkan PAD, membangun Garut dan memakmurkan serta mensejahterakan rakyat Garut. Saya ingin menjadi pemimpin diakhir kepemimpinan saya ditangisi dan dirindui masyarakat Garut,” paparnya.
Selanjutnya Calon Walikota Tual, Provinsi Maluku, Aliah Lestari Sayuti. Ia mengaku jauh-jauh datang ke Bandung dengan kebulatan tekad.
“Sudah saatnya saya meninggalkan kehidupan nyaman selama ini untuk membenahi dan membangun tanah kelahiran keluarga besar saya, yaitu Kota Tual. Mungkin banyak di antara hadirin yang tidak mengetahui Kota Tual, yang lokasinya pun jauh d isana. Kota kepulauan dengan perbatasan Australia jauh dari liputan dan perhatian media. Padahal sesungguhnya Kota Tual memiliki sumber kekayaan alam yang luar biasa dan pemandangan kelautan maritim sangat indah,” paparnya.
Kemudian Calon Wali Kota Sukabumi yang juga Ketua KNPI Sukabumi, Aun atau Nurul Zaman Hadi. Dalam kesempatannya, ia menyampaikan, seluruh sendi-sendi pemerintah selalu melibatkan potensi pemuda. Sebut saja dinas pendidikan kebudayaan, dinas tata kota, dinas kebersihan dan dinas-dinas lainnya tidak ada yang tidak menggunakan potensi anak muda.
“Untuk itu saya memberanikan diri untuk maju menjadi Walikota Sukabumi, demi terwujudnya kota yang makmur dan terciptanya kesejahteraan masyarakat Sukabumi,” ungkapnya.
Di akhir acara, para calon kepala daerah dan Ketua Umum Pemuda LIRA mendeklarasikan Gerakan Muda Memimpin yang akan menjadi perahu spirit anak-anak muda yang maju ke gelanggang Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Ketum Adam mengatakan, gerakan ini berawal di Bandung, Jawa Barat dan akan dibawa ke Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan lain sebagainya.
“Ini sebagai bentuk dukungan moril kepada kawan-kawan muda yang berani dan tulus menjadi kepala daerah,” tukasnya. (nang)