CILACAP,- Musim kemarau panjang yang melanda Kecamatan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengakibatkan sebagian wilayah mengalami krisis air bersih.
Untuk membantu masyarakat yang terdampak krisis air bersih, Pemuda Pancasila, Pemdes Canduk dan Tambang Batu MBG Kecamatan Lumbir menggelar kegiatan sosial berupa penyerahan bantuan air bersih. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Desa Besuki, Kecamatan Lumbir Selasa (29/10/2019) malam.
Kepala Desa Canduk, Toto Sudarto yang juga Humas Tambang Batu MBG mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi dan perhatian kepada warga masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Menurutnya, Kecamatan Lumbir merupakan daerah yang sering dilanda kekeringan ketika musim kemarau tiba.
“Kegiatan sosial ini kami selanggarakan dengan bekerjasama dengan Pemuda Pancasila. Kami menyediakan mobil yang dikhususkan untuk membawa 1 towren berisikan air bersih. Ini dipersiapkan untuk warga yang terdampak kekeringan,” katanya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat membantu warga terdampak krisis air bersih. “Walaupun hanya sedikit, semoga bermanfaat kepada masyarakat di sini (Lumbir, red),” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila, Kecamatan Lumbir, Sugeng Riyadi mengucapkan terima kasih kepada Tambang Batu MBG dan Kepala Desa Canduk atas bantuan yang diberikan kepada warga Lumbir.
“Terima kasih atas bantuan air bersihnya, untuk warga dan ini sangat bermanfaat sekali, karena sumur sudah mulai mengering,” ungkap Sugeng.
Pihaknya juga memberikan masukan kepada beberapa pihak berwenang, terkait siklus musim kekeringan air ini. Menurut dia, hampir di semua desa di Lumbir setiap musim kemarau seperti sekarang ini mengalami kesulitan air bersih. Sehingga pemerintah dan warga perlu mencari solusi yang lebih tepat untuk menyelesaikan persoalan tahunan ini.
“Pertama, bisa mencari sumber air di sekitar wilayah terdampak sekaligus pembuatan sumur. Tentu tidak mudah, tapi dengan kerja sama berbagai pihak terkait akan semakin mempercepat terealisasinya program ini,” jelas dia.
Kemudian yang kedua, lanjutnya, yakni dengan alternatif melanjutkan progam PDAM, yaitu menggunakan program Pamsimas sampai di Kecamatan Lumbir, reboisasi atau penanaman hutan kembali.
“Terutama tanaman penyimpan air yang banyak, misalnya pohon beringin,” jelas dia.
Masukan terakhir, yakni kebijakan pendanaan dari APBD maupun sumber dana lainnya yang berpihak dan mencukupi. Baik untuk pembuatan sumur, penyaluran PDAM, maupun reboisasi.
“Dengan beberapa kebijakan tersebut, diharapkan warga tidak lagi mengalami kesulitan mencari air bersih,” pungkas Sugeng. (Kris)