LAMSEL,- Selama 25 tahun menjalani pengobatan alternatif, Abah Pepen (55) tetap semangat melayani dan membantu masyarakat yang mengalami kecelakaan yang mengakibatkan patah tulang. Banyak pasien dan pelangganan datang dari daerah maupun luar daerah untuk berobat datang kepada Bah Pepen.
Berbekal pengalaman selama 25 tahun yang diwariskan turun menurun dari orang tua, nama Abah Pepen pun kesohor. Ia kini tinggal di Dusun Purworejo Pekon Tengah, Desa Babatan Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan.
Saat dikunjungi Sabtu (13/4/2019), di kediamanya tidak ada plang atau merek dan nama sehingga para warga yang ingin berobat cukup menyebutya Abah Pepen sesuai dengan namanya.
“Dengan mengandalkan Minyak Balur Cimandek warna coklat kekuningan, juga harum yang menyengat ditambah dengan kebatinan yang saya dapatkan dari orang tua turun menurun, Insya Allah bisa menyembuhkan penyakit patah tulang, yang diakibatkan jatuh, kecelakaan motor maupun kecelakaan mobil,” kata Abah Pepen.
“Asal mulanya, dulu saya sebelum membantu orang untuk saya obati, pertama menjadi sopir di Jawa Barat selama 10 tahun. Sebelum orang tua saya meninggal, saya sempat dinasehati, disuruh meneruskan pengobatan itu, dan saya mau,” tambahnya.
Ia mengatakan, pertama kali dirimya membuka pengobatan ini di daerah Ciliwak, Suak, Kecamatan Sidomulyo.
“Sejak itulah, saya terus banyak mengobati orang dan pada akhirnya saya menikah mempuyai anak 2 di Suak sana. Walau tidak jadi orang atau pegawai, tapi semuanya lulusan SMA. Begitupun sekarang saya mempunyai anak 2 sudah lulus SMA dan satu masih SMP. Saya punya istri dua, satu di Ciliwak Suak dan sekarang di Babatan,” tambahnya.
Sedangkan Minyak Balur Cimande yang ia pakai, didapat dari Bogor, Jawa Barat. Namun, kata dia, yang lebih utama dalam proses pengibatannya adalah doa.
“Dengan do’a dan penanganan, sudah ribuan orang yang saya bantu, baik dari daerah sendiri, bahkan ada dari luar negeri seperti Malaysia. Untuk Indonesia ada yang dari Jawa Barat, Padang dan lainnya yang hingga sekarang masih meminta tolong sama saya,” tuturnya.
Untuk pembiayan, dirinya tidak pernah mematok harga, tergantung pada keikhlasan dan kemampuan orang yang berobat. Dengan demikian, banyak pasien yang selalu mengandalkan jasa dirinya.
Ranti (34), pasien Abah Pepen asal Kemiling Bandar Lampung mengungkapkan, suaminya sudah dua kali jatuh dari motor dan sempat tidak bisa apa-apa.
“Setelah berobat ke tempat Abah Pepen, Alhamdulillah suami saya dapat jalan dan bekerja lagi,” paparnya.
“Kecelakaan ini merupakan yang kedua kalinya, mungkin karena kurang hati-hati saat proses pemulihan, suami saya belum sembuh sepenuhnya malah sudah dibawa kerja, dan kembali jatuh. Lalu, saya bawa ke rumah sakit, tapu tak ada perubahan. Kemudian suami dirujuk ke rumah sakit lain dan disarankan untuk diperasi,” paparnya.
Setelah dibawa ke rumah sakit belum juga menemui penyembuhan, dan saat dirinya dilanda keputusasaan, tiba-tiba ada yang menyarankan agar suaminya diobati di Abah Pepen.
“Saya percaya dan langsung berangkat demi kesembuhan suami saya. Dan Alhamdulillah dapat penanganan dari Abah Pepen selama 4 hari, sudah ada perubahan, sudah mulai bisa jalan sendiri,” tutupnya.
Andy