SORONG,– Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, Pj. Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., menghadiri pelepasan Satgas Yonif 133/Yudha Sakti di Dermaga Lantamal XIV Sorong, Sorong, Senin (19/8).
Kehadirannya disambut hangat Dansatgas Yonif 133/YS, Letkol Inf Andhika G., yang memimpin upacara tersebut.
Satgas ini akan segera bertolak kembali ke Padang, Sumatera Barat, setelah menyelesaikan tugas mereka yang penuh tantangan di wilayah Maybrat.
Momen ini menjadi penanda berakhirnya masa penugasan selama 16 bulan yang telah mereka jalani sejak 16 April 2024.
Dalam sambutanya, Pj. Wali Kota Sorong turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh anggota Satgas Yonif 133/Yudha Sakti.
Ia menyatakan bahwa kontribusi mereka sangat signifikan dalam mendukung program pemerintah, khususnya terkait pengembalian masyarakat eksodus kembali ke kampung halaman.
“Satgas ini telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugas mereka,” katanya, seraya menambahkan bahwa kehadiran mereka sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Selama 16 bulan, Satgas Yonif 133/YS berhasil menciptakan kondisi yang lebih kondusif dan aman di wilayah tersebut, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi.
Rute perjalanan mereka yang akan ditempuh dalam perjalanan laut pun telah dipersiapkan dengan matang. Kapal yang membawa pasukan ini akan melewati beberapa pelabuhan penting seperti Timika, Merauke, Makassar, Surabaya, Batam, hingga Dumai.
Dengan rute yang panjang dan berliku, perjalanan ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu bulan sebelum akhirnya tiba di Sumatera Barat.
Setiap titik pemberhentian dalam perjalanan ini dipastikan sudah dipersiapkan dengan baik untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para prajurit.
Mereka akan melintasi laut yang luas, namun semangat mereka tetap berkobar untuk segera tiba di kampung halaman.
Satgas Yonif 133/Yudha Sakti bukan hanya membawa pulang kenangan selama bertugas, tetapi juga cerita heroik yang akan selalu dikenang.
Mereka telah menorehkan prestasi dalam menjalankan misi yang penuh tantangan di tanah Maybrat.
Dari menjaga keamanan hingga membantu masyarakat setempat, mereka telah menjadi contoh nyata dari semangat pengabdian kepada bangsa dan negara.
Ketika mereka kembali ke Sumatera Barat, mereka membawa kebanggaan bukan hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang telah mereka layani.
“Kepulangan mereka bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tugas baru untuk terus menjaga keamanan dan kedamaian di wilayah mereka,” kata Bernhard.
Para prajurit ini akan kembali ke keluarga mereka, membawa pengalaman dan pelajaran berharga dari penugasan di Papua Barat.
Dengan semangat yang tak pernah pudar, mereka akan melanjutkan pengabdian mereka untuk negara tercinta, dengan harapan bahwa kehadiran mereka di masa depan akan terus membawa manfaat bagi masyarakat di mana pun mereka berada. (Abas)