BANDUNG, — Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengimbau agar masyarakat tidak larut dalam euforia saat merayakannya. Hal tersebut mengingat situasi pandemi Covid-19, yang masih melanda negeri ini. Meskipun di Kabupaten Bandung sudah mulai melandai, bupati mengingatkan masyarakat untuk tidak abai terhadap protokol kesehatan (prokes). (BACA JUGA: Dadang SugandaProdi>UTama>Banyak Diminati.
“Kita harus selalu jaga, jangan sampai ada penambahan kasus covid di Kabupaten Bandung. Saya juga mengimbau masyarakat yang datang ke sini, untuk memakai masker dan menjaga jarak,” ungkap Bupati Dadang Supriatna di sela acara Mieling Maulid Nabi Muhammad SAW di Situs Bumi Alit Kabuyutan Lebakwangi, Arjasari, Selasa (19/10/2021).
Dadang mengungkapkan, Maulid Nabi merupakan peristiwa yang sangat layak untuk diperingati. Akan tetapi menurutnya, makna penting sebuah peringatan bukan terletak pada kegiatan seremonial saja.
“Titik berat peringatan besar ini terletak pada bagaimana kita mampu memetik hikmah di balik peristiwa yang kita peringati,” ujar Dadang. Pria yang akrab disapa Kang DS itu, mengapresiasi kegiatan Maulid Nabi yang digelar di salah satu tempat bersejarah di Kabupaten Bandung. Selain menjadi tempat penyebaran agama Islam, paparnya, kini Situs Bumi Alit Kabuyutan bertransformasi menjadi salah satu objek wisata religi yang potensial.
Dadang berharap, kebudayaan yang ada di desa tersebut, dapat terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Pemkab Bandung sendiri, lanjut Dadang tengah berupaya untuk mengenalkan kembali kebudayaan lokal kepada masyarakat, khususnya para generasi muda. Salah satunya melalui tiga muatan lokal dalam kurikulum pendidikan.
“Yang pertama, siswa-siswi diwajibkan belajar P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Yang kedua, belajar bahasa sunda dan budaya sunda. Serta yang ketiga anak-anak kita harus mendalami pendidikan keagamaan di masing-masing sekolah. Saya harap adanya program mulok ini dapat menjadikan anak-anak kita tetap memahami akan pentingnya pancasila, agama dan kebudayaan, di zaman serba digital ini,” paparnya. **