BANYUMAS,- Pengurus Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) Bahagia SMA Negeri 4 Purwokerto, dibekali berbagai ilmu untuk menjadi pendidik dan konselor sebaya. Pelatihan bakat dan kemampuan dilaksanakan selama 3 hari Jumat-Minggu (11-13/1/2019) di sekitar sekolah.
Pembina PIK R Bahagia Drs Nining Indriatun mengatakan masa remaja adalah masa transisi yang unik, yang ditandai berbagai perubahan fisik, emosional dan psikis, dan hal ini bisa membingungkan remaja yang mengalaminya, oleh sebab itu mereka perlu bimbingan, dukungan dan pengertian lingkungan sekitar agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat fisik dan mental.
Saat ini banyak anak anak remaja salah dalam pergaulan, ada yang terlibat dalam seks bebas, penyalahgunaan narkoba dan lainnya. PIK Remaja adalah tempat mereka untuk curhat tentang masalah yang dihadapi melalui pendidik dan konselor sebaya agar terhindar atau meminimalisir permasalahan remaja.
“Melalui pelatihan ini diharapkan peserta bisa menjadi konselor yang handal, berkualitas dan mampu memberikan informasi, konseling dan pelayanan tentang permasalahan remaja sekitarnya, sehingga konselor remaja peduli dan peka terhadap permasalahan teman-teman sebaya disekitarnya,” katanya.
Ketua PIK R Bahagia Dhuhita Noorlita Sari mengatakan tujuan organisasi yang dipimpinnya adalah mewujudkan program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR).
Untuk itu sangat dibutuhkan konselor sebaya dan pendidik sebaya, karena konseling teman sebaya adalah program bimbingan dilakukan oleh siswa terhadap siswa yang lainnya.
“Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi anggota PIK Remaja agar mampu menjadi konselor dan pendidik sebaya, mereka diberikan pelatihan dan pengetahuan oleh berbagai narasumber, karena nantinya mereka akan memberikan bantuan baik secara individu maupun kelompok kepada teman-temannya yang bermasalah atau mengalami berbagai hambatan dalam perkembangan kerpibadiannya. Karena remaja cenderung lebih terbuka berbagi permasalahan dan dengan teman sebaya,” kata Dhuhita.
Sementara itu, Ketua Panitia Diklat Ainia Dinah Anugrah mengatakan para narasumber memberikan keterampilan dan memahamkan prinsip dasar sebagai konselor sebaya dan pendidik sebaya demi terwujudnya remaja yang berperilaku sehat, yang dapat menghindari resiko TRIAD KRR yaitu seksualitas, HIV AIDS serta Napza.
“Materi yang diberikan antara lain Bahaya Napza, Bahaya HIV Aids, penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, pendewasaan usia perkawinan, public speaking dan lainya,” katanya.
Dengan materi tersebut diharapkan akan tercipta remaja yang berfikir unggul dalam mewujudkan generasi berencana.
Ari S-Tris