KAB BANDUNG,- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung, Jawa Barat Yudaningsih F. Saad, S.Ag., M.Si., mengatakan, pentingnya pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) pada 27 Juni 2018 mendatang untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut.
“Menjadikan Pilgub Jabar 2018 ini sebagai sarana edukasi demokrasi dan wahana wisata politik untuk masyarakat Jawa Barat, Indonesia dan warga dunia,” kata Yudaningsih pada sosialisasi penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2018 di Aula Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis (15/3/2018).
Menurutnya, bentuk partsipasi masyarakat sangat penting dalam penyelenggaraan pemilihan, pengawasan pada setiap tahapan pemilih dan sosialisasi pemilih. “Masyarakat berperan aktif dalam pemilihan dan pengawasan. Yang hadir dalam sosialisasi harus menjadi duta sosialisasi kepada masyarakat lainnya,” kata Divisi SDM dan Sosialisasi ini.
Ia berharap Pilgub Jabar berlangsung demokratis. Dalam pelaksanaan Pilgub Jabar ini harus ada sinergitas semua pihak. Pelaksanaan pemilu serentak ini melibatkan 171 daerah di Indonesia di antaranya Pilgub Jabar.
Yudaningsih juga berharap, penyelenggara pemilu memiliki mental yang baik dan unggul serta komitmen, dan pelaksanaannya sukses tanpa ekses. “Menjadi penyelenggara dan pemilih yang sukses pada Pilgub Jabar, Rabu (27/6/2018),” harapnya.
Menurutnya, besok (Jumat, 16/3/2018) ada penetapan daftar pemilih sementara (DPS). Jika ada warga yang belum tercatat, bisa segera dimasukkan ke DPS, sebelum ditetapkan daftar pemilih tetap (DPT).
“Mengapa pilkada penting? Pertama, sarana memilih pemimpin secara langsung. Kedua, mengetahui program pemimpin. Ketiga, hasil Pilkada Jabar menentukan masa depan Jabar lima tahun mendatang,” katanya.
Ia mengatakan, ada empat tipelogi pemilih. Yaitu, pemilih rasiomal, kriis, tradisional dan skeptis. “Bagaimana mereka menjadi pemilih yang cerdas dan rasional. Ini menjadi tugas bersama,” harapnya.
Ia menjelaskan karakter pemilih muda, yaitu kritis, idealis, independent, anti status quo, pro perubahan dan lebih rasional. “Jadilah pemilih yang cerdas, dengan cara meluruskan niat,” ucapnya.
Ia juga berharap kepada masyarakat untuk mengetahui visi misi kandidat, gali idealisme pemilih. Selain itu, pemilih jangan malas luangkan waktu nonton debat kandidat.
“Kepo-in mereka di media sosial. Ketahui rekam jejak kandidat. Cari sumber berita yang netral. Biasakan bersikap kritis dan kroscek informasi. Pastikan suara pemilih diberikan secara sah. Pemilih cerdas sama dengan pemilu berkualitas,” katanya.
Ia berharap kepada masyarakat untuk mengantisipasi dan mewaspadai berita hoaxs. Berita hoaxs untuk tidak disebarluaskan untuk mencegahnya.
Debat publik atau debat terbuka dilaksanakan tiga kali, setelah dilaksanakan 12 Maret, kemudian akandilakaanakan 11 Mei dan 22 Juni mendatang.
Dikatakannya, tugas semua pihak dalam pelaksanaan Pilgub Jabar langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Yudaningsih mengatakan, warga yang berhak menggunakan hak pilihnya, yaitu yang terdaftat dalam DPT. Selain itu, pemilih dengan menggunakan formulir A5 (pemilih pindahan). Pemilih yang tidak terdaftat dalam DPT namun memiliki e-KTP.
Sahnya tanda coblos pada surat suara, yaitu surat suara ditandatangani Ketua KPPS, surat suara dalam keadaan baik, surat suara tidak terdapat tanda/coretan, dicoblos menggunakan alat coblos yang disediakan di TPS.
Ia mengatakan tidak sahnya tanda coblos pada surat suara, di antaranya dicoblos bukan dengan paku atau yang disediakan di TPS, selain dicoblos rokok.
Sekretaris PPK Cileunyi, Edi Kusnadi mengatakan, dalam pelaksanaan Pilgub Jabar tak ada kejadian yang tidak diharapkan. “Hasil sosialisasi ini disampaikan ke masyarakat,” harap Edi.
Untuk mensukseskan Pilgub Jabar ini, kata Edi, perlu mendapatkan dukungan masyarakat. “Pilgub Jabar sukses tanpa ekses. Yang mendapatkan dukungan terbanyak dari masyarakat itulah yang menjadi gubernur,” katanya. (YANS)