Pelipatan kertas suara Pilgub Jabar oleh penyelenggara Pemilu
KAB. BANDUNG,- Terkait hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa Barat, baik itu Pilgub Jabar, Pilbup Sumedang, Pilbup Garut dan Pilbup KBB ternyata masih banyak masyarakat, terutama warga pemilih yang cuek atau “hare-hare”. Terlihat sibuk justru KPU, PPK, PPS, timses dan parpol koalisi.
Cueknya masyarakat terhadap pesta demokrasi ini terpantau di wilayah Bandung Timur dan sekitarnya. Di antaranya di Kec. Cilengkrang, Cimenyan, Cileunyi, Rancaekek dan Kec. Cicalengka, Kab. Bandung. Termasuk warga pemilih di Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Faktanya, jangankan tahu tanggal dan bulan berapa pilkada tersebut digelar, mereka pun tak tahu nama-nama pasangan calon baik di Pilgub Jabar atau pun di Pilbup Sumedang dan Pilgub Garut.
“Benar pak, saya tak tahu kapan Pilgub Jabar digelar dan saya pun tak tahu nama nama pasangan calonnya. Boro-boro memikirkan pilkada, memikirkan kerja dan cari nafkah juga sudah repot,” kata Junaedi (40) warga Komplek Rancaekek Kencana, Jumat (1/6/2018) seraya menambahkan, jika cueknya masyarakat terhadap pilkada ini banyak di Rancaekek.
Hal senada dilontarkan Drs. H. Rustiana (50) warga Jatinangor dan Hj. Lilis Sukaesih (40) warga Cileunyi. Keduanya mengaku sudah tak ngeuh lagi akan pilkada.
“Terus terang saya tak tahu kapan Pilgub Jabar digelar dan siapa nama nama pasangan calonnya. Biarlah berjalan saja, siapa pun yang terpilih jadi Gubernur Jabar bagi saya tak berpengaruh,” kata Rustiana.
Sosialisasi
Sementara itu, Rohman, anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cileunyi ketika dikonfirmasi membenarkan jika masih ada warga yang cuek akan Pilkada Jabar ini, termasuk masih ada warga tak tahu jika Jabar sebentar lagi akan menggelar pemilihan gubernur.
“Cueknya warga terhadap pilkada ini barangkali berbagai alasan. Bisa jenuh, faktor ekonomi atau alasan lain. Atau bisa juga dari sisi sosialisasi. Kita telah maksimal sosialisasi dengan berbagai cara dengan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan partisipasi,” kata Rohman.
Dikatakan, dalam pilgub Jabar, tingkat partisipasi di Kec. Cileunyi hingga 75 saja cukup berat. “Paling tingkat partisipasi pemilih Pilgub Jabar nanti di Cileunyi sekitar 60 persen. Itu sudah bagus. Tapi berharap bisa lebih,” katanya.
Pekerjaan Rumah
Sedangkan H. Dadang Supriatna, anggota DPRD Kab. Bandung ketika dimintai komentarnya terkait masih banyaknya warga pemilih hare-hare dalam pilkada ada dua faktor. Pertama kata Dadang, lemahnya sosialisasi oleh penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, bisa juga PPK dan PPS. Kedua katanya, faktor ekonomi masyarakat.
“Realistis saja, dengan kondisi ekonomi serba sulit saat ini, apalagi kebutuhan bulan Ramadan, harga harga melambung, belum lagi musim menyekolahkan anak ke sekolah butuh biaya. Boro-boro memikirkan pilkada, memikirkan ekonomi saja sudah puyeng,” katanya.
Hanya, lanjut wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini, terkait masih banyaknya masyarakat pemilih cuek terhadap pilkada harus jadi pekerjaan rumah semua pihak.
buy temovate online https://bergenderm.com/wp-content/themes/bergenderm/media/logos/logo/temovate.html no prescription
“Agar pilkada ada greget, masyarakat tidak cuek dan tingkat partisipasi meningkat bukan hanya tanggung jawab KPU, PPK, PPS dan KPPS, namun harus jadi tanggung jawab sejumlah pihak. Baik itu parpol, ormas, lembaga masyarakat lainnya, kades dan RW hingga RT. Mari kita sama-sama melakukan sosialisasi bagaimana untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada,” kata Dadang.
Yans