MAYBRAT,– Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu menghadiri pencanangan kampung percontohan (berkualitas bebas stunting) dan Dapur Sehat atasi stunting (Dahsat), Selasa (6/12/2022).
Selain itu, dalam kegiatan ini Pj. Bupati Maybrat mengukuhkan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting yang ada di Kabupaten Maybrat.
Dalam penyampaiannya, Pj. Bupati Maybrat memberikan perhatian khusus terhadap stunting, karena posisi stunting menjadi salah satu prioritas oleh karena di Kabupaten Maybrat memiliki prevelensi tinggi yakni mencpai 34,5 persen dengan estimasi jumlah anak stunting mencapai 818 anak.
“Permasalahan stunting memiliki mata rantai yang saling berpengaruh seperti tingginya prevelensi perkawinan usia anak umur 15-19 tahun, usia penduduk tidak bersekolah dan lainnya,” katanya.
Disampaikan juga, dengan terbitnya instruksi presiden nomor 3 tahun 2021 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas, mempermudah daerah agar mengkoordinir jajarannya untuk bersinergi melakukan intervensi sensitive sehingga kampung yang ada menjadi kampung bebas stunting.
“Kampung bebas stunting merupakan salah satu indikator dari pilar strategi nasional percepatan penurunan stunting,” ujarnya.
Bernhard berharap di setiap kampung tidak ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Tidak ada ibu hamil dan ibu menyusi yang mengalami kekurangan energi kronik (KEK), balita gizi buruk remaja dengan kasus anemia, serta remaja putri yang menikah pada usia anak berkurang.
“Kemudian salah satu cara mengatasi terbatasnya biaya penanganan kasus stunting, yaitu mendorong adanya Orang Tua Asuh Anak Stunting (OTAAS) dan pengelolaan bantuan OTAAS yang dapat dikelola melalui posko Dapur Sehat Atasi Stunting,” tandasnya. (abas)