MAYBRAT, eljabar.com — Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu bersama Asisten 2 Pemerintah Kabupaten Maybrat, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, serta Anggota DPRD Kabupaten Maybrat menghadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi tahun 2023, yang dilaksanakan via Zoom Meeting, Senin (13/3/2023).
Rapat dibuka langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dalam sambutannya, Mendagri mengingatkan untuk memprioritaskan perbaikan atau upaya perbaikan tentang inflasi, karena masalah inflasi akan menyangkut masalah harga sandang dan pangan yang merupakan kebutuhan Pokok masyarakat, serta isu lapangan pekerjaan.
Kemudian, melakukan evaluasi terhadap komoditas apa saja yang harus mendapat perhatian. Kegiatan selama Ramadhan, menurutnya juga akan berdampak terhadap inflasi, karena akan terjadi demand yang meningkat dari masyarkat.
“Daerah yang terkendali cukup bagus dalam mengendalikan inflasi, antara lain Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Mimika, Kota Samarinda,” jelasnya.
Setelah pembukaan rapat koordinasi, diberikan kesempatan kepada Walikota Samarinda untuk mempresentasikan progres yang dilakukan dalam penanganan inflasi tersebut.
Selanjutnya dilanjutkan paparan oleh Dr. Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Dsitribusi dan Jasa menjelaskan tentang perkembangan Harga menjelang Ramadhan. Lalu dilanjutkan paparan oleh Dr. I Gusti Ketut Astawam S,Sos, MM, Deputi Bidang Ketersediaan dan stabilitas Pangan, Badan Pangan Nasional tentang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan.
Sementara Syailendra, dari Kementerian Perdagangan menjelaskan tentang ketersediaan bahan pokok (khusus minyak goreng) dan persebaran ketersediaannya.
Sedangkan dari Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian menjelaskan tentang komoditas cabai dan bawang merah.
Selanjutnya dari Satgas Pangan menyampaikan situasi komoditas pangan di Indonesia, mana-mana saja daerah yang sudah mengalami kenaikan harga, dan ketersediaannya.
Pembahasan dilanjutkan pada rekomendasi dari satgas pangan, antara lain kegiatan mitigasi bahan pokok untuk mengontrol harga supaya terkendali, dan diperlukan kerja sama petani atau produsen dan peran serta intervensi dari pemerintah.
Dibahas juga pemetaan bahan pokok yang rentan terhadap kenaikan harga secara spontanitas menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Idul Fitri.
Terakhir adalah Staf Ahli Tingkat II Ekonomi Keuangan dan Perdangan, Brigjen TNI Eko Nursanto yang mewakili Panglima TNI. Ia menjelaskan tentang upaya TNI dalam mengendalian angka inflasi di daerah melalui metode pembinaan ketahan wilayah, dan komunikasi sosial.
Lewat rapat ini, terkemuka agar setiap Senin dapat melaksanakan rakor inflasi, dan memaparkan kegiatan, langkah kongkrit dengan data yang disajikan seperti pada saat rapat koordinasi hari ini. (Abas)