MAYBRAT,– Penjabat Bupati Maybrat, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu S.Sos M.Si mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi dan penanggulangan KLB Polio 2024 secara online melalui zoom meeting, Senin (24/6).
Dalam rapat tersebut, Bernhard didampingi oleh Engelbertus Turot, SP. M.Si, Asisten II Setda Kabupaten Maybrat, Ferdinandus Taa, SH, M.Si, Penjabat Sekda Kabupaten Maybrat, dan Stevanus Kocu, S.Spi, M.Si, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Maybrat.
Selain itu, turut hadir Komandan Dandim 1809/Maybrat dan pihak terkait lainnya. Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi dan menangani kasus KLB Polio. Kehadiran para pejabat penting ini menegaskan betapa seriusnya pemerintah dalam mengatasi kedua isu tersebut.
Rapat tersebut dipimpin Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jenderal Pol. (Purn) Prof. Drs. H. Tito Karnavian, M.A, Ph.D. Ia mengarahkan jalannya rapat dengan sangat terstruktur, memberikan panduan kepada seluruh peserta yang hadir secara online.
Rapat ini diikuti seluruh jajaran penjabat gubernur, gubernur, penjabat walikota, walikota, penjabat bupati, bupati, se Indonesia. Partisipasi yang luas ini menunjukkan betapa pentingnya rapat koordinasi ini bagi stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat di seluruh negeri.
Tito Karnavian menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi dua isu kritis ini.
Agenda rapat koordinasi ini terdiri dari pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024. Pembahasan ini mencakup penjelasan perkembangan harga komoditas di Indonesia dan rencana pengendalian harga tinggi yang sedang berlangsung.
Tito Karnavian menggarisbawahi bahwa pengendalian inflasi harus dilakukan dengan pendekatan yang menyeluruh dan terpadu.
Pemerintah daerah diharapkan mampu mengimplementasikan kebijakan yang efektif untuk menjaga stabilitas harga di pasar. Selain itu, Tito juga meminta agar setiap daerah melakukan monitoring ketat terhadap harga kebutuhan pokok.
Selain pengendalian inflasi, rapat juga membahas percepatan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di tingkat daerah. Penjelasan diberikan mengenai wilayah-wilayah yang mengalami KLB Polio dan langkah-langkah antisipatif yang harus diambil untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Tito Karnavian menegaskan bahwa penanggulangan KLB Polio memerlukan koordinasi yang ketat antara pemerintah pusat dan daerah. Setiap daerah yang terdampak diharapkan segera melakukan tindakan preventif dan kuratif sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Dalam penutupannya, Tito Karnavian menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengatasi dua isu ini. Pengendalian inflasi dan penanggulangan KLB Polio membutuhkan komitmen dan kerja sama dari seluruh jajaran pemerintah daerah dan pusat.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi seluruh pemerintah daerah untuk semakin proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat. (Abas)