MAYBRAT,– Pj. Bupati Maybrat, Bernhard E. Rondonuwu melakukan pertemuan dengan tokoh Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan, Minggu (9/10/2022).
Tokoh ASN menanyakan perihal penanganan masyarakat yang mengungsi dari Aifat Timur Raya, terdiri dari 4 distrik, 31 kampung. Dan Aifat Selatan 18 kampung 516 kepala keluarga. Selain iti, di Aifat Selatan ada 3.058 jiwa menungsi tersebar di Susumuk, Kumurkek, Ayawasi dan ada beberapa yang ke hutan.
Di ada Aifat Timur Raya, ada 8 sekolah, Aifat Selatan 6 sekolah. Dijelaskan, setelah insiden bulan September di Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan, tidak ada lagi proses pembelajaran.
Di Kumurkek sendiri, terdapat 9 sekolah yang bisa dipinjamkan untuk Aifat Timur Raya dengan jumlah 98 orang pendidikan SD, dan 29 SMP.
“Tadi disampaikan bahwa pengungsi yang tinggal di Kota sorong dan Kabupaten Sorong sSemua berjumlah 378. Terdapat guru 41 orang PNS, kontrak 12, dan honorer 5 orang,” kata Bernhard.
Jumlah tersebut, imbuhnya, semua berada di Kumurkek. Sedangkan beberapa kendala yang ditemui antara lain meja bangku, beja kursi guru, rumah untuk guru tinggal (paling urgent). Mereka juga mengajukan permintaan fasilitas untuk gereja rumah ibadah.
“Saya sampaikan terima kasih karena masih kuat dan masih mendukung pemerintah. Kita sudah mengupayakan bertemu dengan tokoh-tokoh penting untuk pertimbangan langkah untuk Aifat Timur Raya dan Aifat Selatan,” kata Bernhard.
Adapun data pengungsi Aifat Raya dan Aifat Selatan, ia meminta untuk segera dipenuhi agar bisa menjadi data untuk melaporkan kepada Gubernur.
“Sedangkan untuk penanganan pengungsi, nanti akan diadakan rapat,” tandasnya.
Terkait penampungan, Pj. Bupati Maybar menyarankan Pasar Sunere menjadi penampungan sementara.
“Adapun sekolah dilaksanakan 2 shift, perlangakapan silahkan disesuaikan. Terkait gereja rumah ibadah, silahkan dioperasikan juga sistem shift, pagi dan sore bergantian dengan jemaat lokal,” tukasnya. (Abas)