MAYBRAT,– Pj. Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu S. Sos., M.Si., menebar benih ikan lele dan ikan nila sebagai bentuk rencana aksi pengendalian inflasi daerah.
Kegiatan juga dibuka langsung Bernhard E. Rondonuwu di Kampung Kocuas Selatan, Distrik Aifat, Selasa (29/11/2022)
Penaburan benih ikan lele dan nila oleh dinas perikanan dan peternakan ini merupakan bagian dari rencana aksi tim pengendali inflasi daerah setelah instruksi presiden beberapa waktu lalu tentang rencana aksi pengendalian inflasi di seluruh Indonesia.
“Sesuai arahan bapak Presiden beberapa waktu lalu, bahwa keadaan ekonomi Indonesia dalam tahun 2022 ini sedang tidak baik-baik saja. Sedangkan di tahun 2023 mendatang, keadaan perekonomian kita akan memasuki masa yang belum dapat diprediksi,” kata Bernhard, dalam sambutannya.
Menurutnya, hal tersebut merupakan alarm atau peringatan bagi seluruh masyarakat tentang resesi global yang akan mengancam berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Ada 19 juta jiwa orang meninggal dalam beberapa tahun terakhir karena kelaparan. Hal ini disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang mengancam seluruh dunia,” ujarnya.
Ia menambahkan, dampak inflasi di Indonesia yang jika tidak dikendalikan dengan cepat dan strategis akan meningkatkan angka kemiskinan dalam satu atau dua tahun kedepan.
Aksi penebaran benih ikan lele ini merupakan aksi kedua setelah rencana aksi pertama telah dilakukan penanaman beberapa jenis tenaman cepat panen seperti cabe, dan bawang merah di Kampung Fansimar, Distrik Ayamau Selatan Jaya, pada 11 November lalu.
“Diharapkan agar dinas dan badan terkait untuk mengambil langkah cepat, tepat, dan tanggap dalam rangka pengendalian laju inflasi daerah Kabupaten Maybrat. Kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan pihak pemasok BBM agar dapat mengatur harga BBM di tingkat pengecer, dan perusahaan agar tidak membawa dampak yang signifikan terhadap harga bahan pokok lainnya di Kabupaten Maybrat,” katanya.
“Demikian pula, perlu ada pengendalian ongkos angkutan umum, pajak insidentil, dan sebagainya agar tidak membawa dampak pada inflasi daerah,” tandas Bernhard. (abas)