SUMEDANG,– Pj. Bupati Sumedang, Herman Suryatman ikut bermain kelereng bersama anak-anak terdampa gempa bumi di Desa Cikole, Kecamatan Cimalaka, Kamis (4/1/2023).
Saat mengunjungi rumah warga terdampak, Herman mendengar keluhan dari orangtua kalau anaknya mengalami trauma pascagempa.
“Pemerintah akan mengirimkan petugas khusus memberikan trauma healing dan sebelum petugas datang, kami hibur serta bermain kelereng bersama anak-anak yang lain,” kata Herman.
Herman pun ikut larut bermain bersama-sama anak-anak bermain kelereng. Wajah anak-anak tampak sumringah dan terhibur saat Pj bupati ikut bermain sembari memberikan semangat dan motivasi sebagai bentuk trauma healing kepada anak-anak yang mengalami trauma akibat gempa bumi.
Menurutnya, ia ingin melihat langsung warga yang terdampak di Desa Cikole dan Galudra salah satunya ingin melihat rumah Didi.
“Pak Didi rumahnya mengalami retak dari atas ke bawah dan dinding bagian rumah belakangnya ada yang jebol. Luar biasanya Pak Didi dengan kesadaran sendiri langsung memperbaiki rumahnya dibantu oleh warga masyarakat. Kemarin dinding rumahnya jebol sekarang sudah diperbaiki,” kata Herman.
Disebutkannya, apa yang dilakukan warga masyarakat sekitarnya merupakan salah satu contoh penaganan gempa yang dikerjakan secara bersama-sama.
“Terima kasih atas perhatian dan bantuannya. Anak kami mengalami trauma berat akibat gempa bumi ini selama tiga hari sering histeris apabila melihat air bergoyang pun langsung histeris,” ungkapnya.
Di Desa Cikole dan Galudra, Pj. Bupati Herman menyerahkan bantuan logistik, beras, telur, mie instan, selimut, tikar untuk korban bencana gempa bumi.
Bantuan diterima kepala desa masing-masing secara simbolis untuk selanjutnya didistribusikan kepada para warga yang terdampak.
Herman Suryatman juga meninjau empat rumah warga terdampak gempa di Kecamatan Tanjungkerta. Ia melihat rumah warga di Dusun Binong, Babakan Caringin, Desa Cipanas serta ke Desa Sukamantri.
Lantas, bantuan logistik, telur, sarden, mie instan, beras, minyak goreng, susu, selimut, dan tikar diserahkan melalui desa.
Hari keempat tanggap darurat bencana terdata tidak ada korban jiwa dan hilang, 10 orang mengalami luka-luka dan ada 505 KK, 1.603 jiwa mengungsi di empat kecamatan.
Data terbaru akibat gempa, ada 1.325 bangunan rusak tersebar di 12 kecamatan.
“Data yang masuk dari laporan di lapangan sebanyak 1.019 bangunan rusak ringan, 176 rusak sedang dan 130 unit rusak berat. Dinas Perkimtan sedang melakukan verifikasi dan validasi kerusakan rumah atau bangunan,” kata Herman.
Herman berharap, validasi di lapangan terkait dampak gempa bumi dalam satu atau dua hari ini bisa diketahui.
“Sehingga bisa usulkan untuk mendapatkan bantuan sesuai kerusakannya. Bagi warga masyarakat yang tidak masuk kedalam kualifikasi rusak ringan, sedang, berat tetap diperhatikan. Pemerintah daerah akan menyiapkan bantuan stimulus, semuanya terlidungi dan kami akan layani,” tandasnya. (hm/bn/bs)