SUMEDANG,– Kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sumedang khususnya inovasi layanan publik diapresiasi Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli.
Apresiasi disampaika saat dirinya melakukan monitoring dan pembinaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di lingkup Disdukcapil, Selasa (15/10/2024).
“Saya melihat kinerja Disdukcapil yang luar biasa. Apa yang dilakukan Disdukcapil atas inovasi dintaranya Jaminan Pelayanan Bayi Baru Lahir Empat Dokumen (Jampe Harupat), Sistem Mobile Pelayanan Administrasi Kependudukan (Simoyan Adminduk), Sistem Legalisir Digital (Silegit) diberikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Sumedang,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, sangat beralasan jika nilai SAKIP Disdukcapil mencapai 90,972 dengan kategori AA atau ‘Sangat Memuaskan’.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kinerja yang ditampilkan oleh Pak Kadis beserta jajaran. Semua ini bisa terjadi atas kerja sama, kekompakan tim yang solid sehingga hasilnya luar biasa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Ditambahkan Yudia, Disdukcapil memiliki peran strategis dalam memberikan pelayanan administrasi kependudukan yang berkualitas kepada masyarakat.
“Oleh karena itu, penerapan SAKIP di lingkup dinas ini menjadi sangat krusial untuk memastikan efektivitas dan efisiensi kinerja dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Masih dikatakan Yudia, pada tanggal 8 Oktober 2024 Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang telah berhasil meraih penghargaan tingkat nasional sebagai Penyelenggara Inovasi Pelayanan Publik Terbaik 2024 dalam ajang Gebyar Pelayanan Prima yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
“Salah satu inovasi yang dilahirkan oleh Disdukcapil yaitu Jampe Harupat yang menjadi salah satu nominasi pada ajang tersebut. Penghargaan ini membuktikan bahwa Pemda Sumedang terus bertransformasi untuk menjadi yang terbaik dan ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi,” tutur Yudia.
Masih kata Yudia, untuk mempermudah akses masyarakat Sumedang dalam memiliki identitas kependudukan, Disdukcapil juga memiliki terobosan inovatif dengan menggandeng para pelaku usaha wisata untuk berkolaborasi.
“Bahkan Disdukcapil Sumedang bekerja sama dengan pelaku usaha wisata agar pengunjung yang mengurus Kartu Identitas Anak (KIA) dan Identitas Kependudukan Digital (IKD) bisa mendapatkan diskon di tempat wisata tersebut,” ujarnya.
Ia pun optimistis Disdukcapil dapat mencapai target cakupan Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kabupaten Sumedang.
“Besar harapan saya Disdukcapil di bawah kepemimpinan Pak Kadis Bangbang Kustiantoro bisa meningkatkan cakupan kepemilikan Identitas Kependudukan (Digital) yang saat ini masih berada di angka 60-70%,” pungkasnya. (hm/bn/bs)