SORONG,– Pj. Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., mengunjungi SMKN 3 Kota Sorong untuk mengatasi persoalan selisih antar sekolah.
Kunjungan ini bertujuan untuk menemukan solusi terhadap konflik yang melibatkan siswa dari berbagai sekolah.
Bernhard langsung berdiskusi dengan kepala sekolah serta guru bidang kesiswaan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalah tersebut.
Selama diskusi, ia menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan para siswa. Tindakan ini diambil sebagai langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Bernhard juga memberikan arahan tegas untuk meningkatkan pembinaan karakter siswa sebagai langkah utama dalam menangani masalah tersebut.
Ia mendorong kepala sekolah dan para guru untuk lebih fokus pada pendidikan karakter yang kuat dan membangun sikap positif di kalangan siswa. Pj Wali Kota Sorong percaya bahwa dengan pembinaan karakter yang lebih baik, perilaku negatif dapat diminimalisir.
Selain itu, ia juga mengajak semua pihak sekolah untuk lebih aktif berperan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan aman bagi semua siswa. Hal ini dianggap penting untuk menjaga citra positif sekolah di mata masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Bernhard menegaskan bahwa siswa yang terbukti melakukan pelanggaran keamanan harus segera dikeluarkan dari sekolah. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada siswa lainnya agar tidak melakukan tindakan serupa.
Lebih lanjut, ia menginstruksikan agar nama-nama siswa yang dikeluarkan dipublikasikan di media sosial sekolah.
Langkah ini diharapkan dapat memperingatkan siswa lainnya tentang konsekuensi dari perilaku buruk mereka, sekaligus menegaskan komitmen pemerintah kota untuk menjaga keamanan dan ketertiban sekolah.
Pj. Wali Kota Sorong juga mengarahkan agar kepala sekolah SMKN 3 dan jajarannya segera mengadakan pertemuan dengan pihak sekolah terkait lainnya di kantor Wali Kota Sorong.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk mencari solusi bersama atas konflik yang terjadi serta mempererat hubungan antar sekolah. Dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik antara sekolah-sekolah, diharapkan konflik serupa dapat dicegah di masa depan.
Bernhard menutup kunjungannya dengan harapan bahwa langkah-langkah ini dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman dan kondusif bagi seluruh siswa di Kota Sorong. (Abas)