SORONG,– Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., membuka secara resmi Pelatihan dan Simulasi Penanggulangan Kebakaran Tahun 2024 di Gedung Lambethus Jitmau, Rabu (11/12).
Acara ini dihadiri Kepala Dinas Sosial, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Sorong, serta jajaran kepala distrik dan lurah se-Kota Sorong.
Turut serta dalam kegiatan ini adalah seluruh anggota Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) yang berperan aktif dalam upaya penanggulangan kebakaran di kota tersebut.
Bernhard menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam menghadapi berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi.
Dalam sambutannya, ia menjelaskan tujuan dari pembentukan Redkar, yakni dalam rangka:
- Â peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, membantu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi darurat, seperti bencana alam, kebakaran, atau keadaan darurat lainnya.
- Peran aktif dalam Pencegahan dan Penanganan Bencana Memfasilitasi peran aktif warga dalam pencegahan, mitigasi, dan penanganan bencana di tingkat kelurahan secara mandiri.
- Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Masyarakat. Memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka terkait pengelolaan risiko bencana dan situasi darurat.
- Penguatan Jejaring Sosial Membangun jaringan sosial yang kuat di antara warga untuk memudahkan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi dalam situasi darurat.
- Optimalisasi Potensi Lokal Memanfaatkan potensi lokal, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam, untuk menciptakan kelurahan yang tangguh dan mandiri. 6. Dukungan terhadap program pemerintah. Mendukung program-program pemerintah dalam pengelolaan risiko bencana dan penguatan ketahanan masyarakat di tingkat lokal.
Lebih lanjut, Bernhard juga menekankan pentingnya rutinitas latihan yang harus dilaksanakan oleh para petugas dan relawan. Latihan kering akan dilaksanakan setiap minggu dan latihan basah dilakukan setiap bulan untuk memastikan semua petugas dan relawan terampil dalam mengoperasikan mobil damkar dan peralatan pemadam lainnya.
Latihan ini juga mencakup pemahaman tentang Standard Operating Procedure (SOP) Penanggulangan Kebakaran yang harus dipahami oleh setiap anggota tim.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Wali Kota Sorong menyematkan tanda peserta dan menyerahkan topi secara simbolis sebagai tanda dimulainya pelatihan.
Secara simbolis pula, Bernhard bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyerahkan alat pemadam kebakaran dan powder kimia kering kepada para kepala distrik dan lurah.
Ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan di setiap kecamatan dan kelurahan.
Acara ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam peningkatan kualitas tanggap darurat dan kesiapsiagaan masyarakat Kota Sorong dalam menghadapi bencana.
Pj. Wali Kota mengakhiri sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan penanggulangan bencana untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terlindungi dari berbagai ancaman bencana. (Abas)