SORONG,– Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., menerima Brevet Kehormatan Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik, Senin (7/10).
Penghargaan ini diberikan berdasarkan Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep/2519/X/2024, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi dan dedikasinya dalam bidang kesehatan.
Selain Bernhard, Komandan Lantamal XIV, Laksamana Pertama TNI Denny Prasetyo, dan Direktur RSUD J.P Wanane Sorong juga dianugerahi penghargaan yang sama.
Penyerahan brevet kehormatan ini dilakukan oleh Direktur RSAL dr. Oetojo Sorong, dr. Adventy Naha. Upacara penganugerahan berlangsung dengan penuh khidmat di RS Angkatan Laut Soertojo.
Bernhard langsung mencoba terapi oksigen menggunakan Hyperbaric Chamber di Hyperbaric Oxygen Therapy Center RSAL Soertojo. Terapi ini melibatkan ruang bertekanan tinggi yang digunakan untuk meningkatkan aliran oksigen ke dalam tubuh, yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan.
Bersama pejabat tinggi TNI lainnya, ia merasakan langsung teknologi canggih ini. Pengalaman tersebut menambah keyakinan Dr. Bernhard akan pentingnya teknologi kesehatan bagi masyarakat Kota Sorong.
Ia berharap fasilitas ini dapat mendukung berbagai kebutuhan kesehatan bagi warga Sorong dan sekitarnya.
Sebagai penerima brevet kehormatan, Dr. Bernhard menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI Angkatan Laut. Ia mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk berpartisipasi dalam program kesehatan yang inovatif ini.
Menurutnya, penganugerahan ini bukan hanya sebagai penghargaan pribadi, tetapi juga bentuk dukungan terhadap upaya kesehatan yang lebih baik di Kota Sorong. Ia berkomitmen untuk terus mendukung TNI Angkatan Laut dalam berbagai program kesehatan untuk masyarakat.
Dengan bangga, Bernhard mengungkapkan bahwa Kota Sorong kini memiliki teknologi kesehatan yang sangat maju. Kehadiran Hyperbaric Chamber menjadi bukti nyata kemajuan dalam bidang medis di kota ini.
Teknologi ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar, terutama dalam penyembuhan berbagai penyakit melalui terapi oksigen bertekanan tinggi. Hal ini juga sejalan dengan visi Dr. Bernhard untuk menjadikan Kota Sorong sebagai pusat kesehatan di kawasan Papua Barat. (Abas)