SORONG,– Penjabat Wali Kota Sorong, Bernhard Eduard Rondonuwu, menegaskan pentingnya transparansi dalam penggunaan anggaran untuk Dinas Kesehatan dan Dinas Bina Marga Kota Sorong.
Pernyataan ini disampaikan dalam rapat evaluasi anggaran bersama kedua dinas tersebut di ruang rapat Kantor Wali Kota Sorong, Rabu (11/9).
Dalam rapat tersebut, Bernhard menyoroti pentingnya koordinasi antar dinas untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Kota Sorong, termasuk banjir, sampah, dan kriminalitas.
Ia meminta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air segera melakukan tindakan darurat untuk meminimalisir dampak banjir, seperti pembersihan drainase dan koordinasi dengan pihak terkait lainnya.
“Masyarakat harus mengetahui secara rinci berapa anggaran yang dialokasikan untuk Dinas Kesehatan dan Dinas Bina Marga,” tegas Bernhard.
Bernhard menambahkan, keterbukaan informasi anggaran sangat penting agar masyarakat memahami alokasi anggaran yang telah dilakukan pemerintah Kota Sorong untuk berbagai program.
Menurutnya, dengan transparansi ini, masyarakat juga dapat mengetahui program mana saja yang telah selesai, sedang berjalan, atau belum dimulai karena kendala tertentu, seperti penolakan dari masyarakat atau masalah teknis lainnya.
Lebih lanjut, Bernhard menginstruksikan Dinas Kesehatan Kota Sorong untuk mengidentifikasi kegiatan yang belum terakomodasi dalam anggaran tahun 2024, terutama yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
Ia menyarankan agar Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari solusi terkait masalah tempat sampah.
Bernhard juga menyoroti ketiadaan alat cuci darah di RS Sele Be Solu serta kurangnya tenaga ahli di bidang tersebut. Ia menyarankan pengiriman tenaga medis untuk pelatihan atau merekrut tenaga ahli dari luar.
“Kita tidak ingin masyarakat harus pergi ke kota lain untuk mendapatkan pengobatan hanya karena keterbatasan fasilitas di daerah sendiri,” tutup Bernhard. (Abas)