SORONG,– Pj. Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan sampah dan banjir bersama beberapa instansi terkait di Kota Sorong, Rabu (11/9).
Rapat ini dihadiri Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, serta perwakilan dari Balai Wilayah Sungai, Balai Wilayah Pemukiman, Balai Pelaksana Penyedia Perumahan, dan Balai Pelaksana Jalan Nasional Papua Barat.
Tujuan utama rapat adalah untuk mengidentifikasi penyebab banjir di tujuh titik rawan banjir di Kota Sorong. Dalam rapat ini, Pj Wali Kota Sorong menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antara dinas dan balai terkait.
“Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi dampak banjir yang selama ini mengganggu aktivitas masyarakat,” katanya.
Bernhard berharap setiap dinas terkait meningkatkan koordinasi dengan balai terkait dalam upaya penanganan banjir di Kota Sorong.
Ia menekankan perlunya kolaborasi yang lebih baik antara instansi untuk mengatasi penyebab utama banjir di wilayah tersebut. Pj Wali Kota juga mendorong agar semua pihak terkait proaktif dalam mencari solusi dan melakukan tindakan nyata di lapangan.
Dengan adanya peningkatan koordinasi, diharapkan penanganan banjir bisa lebih cepat dan efisien. Para peserta rapat sepakat bahwa langkah konkret harus segera diambil untuk mengatasi masalah ini.
Sebagai tindak lanjut dari rapat tersebut, para peserta sepakat untuk turun langsung ke lapangan guna mengidentifikasi masalah penyebab banjir secara lebih rinci.
Mereka akan bekerja sama untuk memetakan titik-titik kritis dan merencanakan langkah-langkah penanganan yang tepat. Pj Wali Kota Sorong menekankan pentingnya tindakan langsung di lapangan untuk memahami kondisi sebenarnya dan menyusun strategi yang efektif.
Ia juga mengapresiasi komitmen semua pihak dalam bekerja sama demi kepentingan warga Kota Sorong. Dengan keterlibatan aktif dari semua pihak, diharapkan masalah banjir bisa teratasi lebih cepat.
Pj Wali Kota Sorong berharap, melalui rapat koordinasi dan tindakan nyata di lapangan, banjir di Kota Sorong bisa berkurang secara bertahap. Beliau optimis, jika saat ini banjir mencapai 1 meter, maka ke depan diharapkan dapat berkurang hingga hanya 1 jengkal.
Selain itu, beliau berharap durasi banjir yang biasanya berlangsung selama satu jam bisa berkurang menjadi setengah jam. Upaya bersama ini diharapkan tidak hanya mengurangi dampak banjir, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Sorong.
Dengan semangat kolaborasi, semua pihak berkomitmen untuk menjadikan Kota Sorong lebih aman dan nyaman. (Abas)