SORONG,— Penjabat (Pj) Walikota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., menghadiri Rapat Pleno VIII Paripurna IX Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Sorong di Gedung DPRD Kota Sorong, Selasa (20/8).
Acara yang berlangsung pukul 13.00 WIT tersebut mengusung agenda tanggapan Walikota Sorong terhadap pandangan umum fraksi-fraksi terkait Raperda usulan wali kota.
Rapat dipimpin Wakil Ketua II DPRD Kota Sorong, Elisabeth Nauw, S.E., serta dihadiri oleh Wakil Ketua I DPRD, Melkianus Way, S.E., pimpinan OPD, para asisten daerah, dan anggota dewan lainnya. Kehadiran para pemangku kepentingan tersebut menunjukkan komitmen bersama dalam pembahasan penting ini.
Dalam rapat tersebut, Pj. Wali Kota Sorong menekankan pentingnya panduan yang diberikan oleh Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2024.
Instruksi ini menjadi dasar dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk periode 2025-2045.
Panduan ini dirancang untuk membantu setiap kepala daerah dalam menyusun dokumen rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) dengan memperhatikan visi dan misi daerah.
Terdapat 10 sasaran pokok, 17 arah pembangunan, dan 45 indikator utama yang menjadi penentu keberhasilan pembangunan daerah dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Hal ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Pj Wali Kota Sorong juga mengimbau kepada seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk segera merealisasikan program-program yang telah direncanakan dengan cepat.
Ia menekankan pentingnya langkah cepat dalam pelaksanaan program, terutama dengan turun langsung ke lapangan untuk memastikan implementasi berjalan dengan efektif.
Bernhard berharap, dengan adanya sinergi dan aksi nyata dari semua pihak, pembangunan di Kota Sorong dapat lebih cepat dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan bersama.
“Sinergi antara lembaga eksekutif dan legislatif dinilai krusial untuk memastikan semua program yang direncanakan berjalan sesuai dengan jadwal dan sasaran yang telah ditetapkan,” katanya.
Bernhard optimis bahwa dengan kerja sama yang kuat dan perencanaan yang matang, Kota Sorong akan mampu menghadapi tantangan. (abas)