KOTIM,– Mantan pegawai PT. SBAT membeberkan mengapa perusahaan tersebut berhenti. Mantan pegawai yangg tidak mau disebutkan namanya itu menyebutkan, PT. SBAT berhenti produksi karena gaji karyawan tertunggak, BPJS kesehatan dan TK tertunggak lebih dari 1 tahun dan adanya utang kepada suplier.
“Selain itu, PT. SBAT juga memiliki tunggakan pajak negara lebih dari Rp 17 miliar, bahkan perusahaan memberikan cek kosong kepada vendor bernilai miliaran rupiah,” ujar salah satu vendor inisial DA, kepada wartawan, Jumat (15/9/2023).
Vendor dan suplayer tsbt menyebutkan, untuk mengelabui kasus-kasus tersebut, pihak owner sampai beberapa kali mengganti posisi direktur SBAT.
“Sampai ada salah satu vendor yang membeli mesin dengan pembarayan sudah lama, tapi mesin masih ditahan oleh pihak perusahaan. Bahkan pihak owner menantang kalau bisa ambil mesin tersebut iris kuping saya,” ungkapnya. (Suryana)