SUMEDANG,- Setelah meluncurkan Delam Protokol kesehatan untuk menekan wabah Covid-19, kali ini Polres Sumedang kembali meluncurkan inovasi baru dengan membentuk Team Tracing.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata dan benar-benar ada di sekeliling kita semua. Berbagai metode terkait penanganan Covid-19 telah digariskan oleh WHO dan di-break down oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk menekan laju pertambahan kasus konfirmasi positif penyakit ini. Salah satu yang menjadi metode baku dalam menekan penyakit ini adalah dengan metode 3 T yaitu Testing, Tracing dan Treatment. Untuk mendukungnya, kami telah membentuk Team Tracing,” jelas Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/1/2021).
Ia menjelaskan, testing, seperti PCR atau metode testing lain, yakni mengetes orang-orang yang terduga mengidap Covid-19. Sedangkan tracing atau pelacakan kasus, melacak orang-orang yang berkontak erat dengan orang-orang yang diduga mengidap Covid-19 tersebut.
Sementara Treatment, perawatan, termasuk isolasi mereka yang kontak erat dengan orang positif sampai terbukti tidak mengidap Covid-19, serta merawat orang yang positif agar tidak menular ke orang lain.
“Ketiga aspek tersebut harus dilihat sebagai kesatuan yang saling berinteraksi. 3T saling memperkuat. Akan percuma bila salah satu aspeknya lemah,” ujar Eko.
Dijelaskan, testing massal PCR di Indonesia masih sulit, salah satunya karena jumlah penduduk yang besar. Jumlah testing kumulatif Indonesia sudah menyamai Singapura dan Filipina per Juni 2020 (di kisaran 400 ribu testing).
Namun berdasarkan angka testing per 1.000 penduduk, masih kata Eko, Filipina lebih besar 2.5 kali lipat dan Singapura 50 kali lipat dibanding Indonesia. Akan sangat sulit dan mahal untuk mengejar metrik testing negara-negara ASEAN lain, apalagi jika dibandingkan kemampuan testing negara-negara maju.
“Selain itu, misinterpretasi data COVID-19 bisa menimbulkan kesalahpahaman. Angka positif harian dan positif kumulatif tidak memberi gambaran utuh tanpa jumlah testing dan positive rate. Dari sisi testing, Bappenas mensyaratkan positive rate di bawah 5 persen dan jumlah spesimen yang digunakan untuk testing meningkat selama dua pekan,” katanya.
“Dari data yang kami dapatkan, sulit menyimpulkan apakah ada daerah yang memenuhi syarat ini karena sebagian belum membuka data testing dan berapa angka positif negatifnya kepada publik. Karena jumlah kasus harian positif sampai saat ini masih sangat dibatasi oleh kapasitas testing dan masa tunggu untuk hasil testing keluar,” tambah Eko.
“Karena kapasitas testing yang belum memadai di Indonesia, maka fungsi tracing dari metode 3T di atas menjadi sangat sangat penting untuk Indonesia.
buy cipro online https://praxis.edu/wp-content/themes/twentynineteen/fonts/new/cipro.html no prescription
Untuk tiap kasus positif, lacak semua kontak eratnya selama 14 hari terakhir dan pastikan mereka dikarantina di rumah atau di fasilitas karantina, dengan prosedur yang benar, bukan sekedar diam di rumah tapi masih berinteraksi dengan anggota keluarga,” tambahnya.
Menurut Kapolres Sumedang, tracing dan karantina yang agresif terbukti efektif di Vietnam dan Thailand. Mereka mampu menekan laju kasus positif dan tidak terlalu membebani fasilitas medisnya tanpa perlu melakukan testing massal seagresif Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat. Sebaliknya, tanpa tracing dan isolasi yang kuat, testing yang berlimpah (seperti Amerika Serikat dan Inggris) pun tidak dapat menahan laju penyebaran. Konsekuensinya terlihat di Wuhan, Inggris, kota New York, dan Italia, dimana kapasitas perawatan harus ditambah secara masif dan tingkat kematian kasus (CFR) tinggi, pun masih harus melakukan intervensi non-medis yang drastis, seperti kerja di rumah, PSBB, larangan bepergian, bahkan lockdown.
“Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, maka Polres Sumedang mebentuk Tim Tracing Covid-19 Polres Sumedang sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 khususnya pada internal personel Polres Sumedang, dan keluarganya serta lingkungan warga sekitarnya,” imbuh dia.
Eko melaporkan, sudah ada personel Polres Sumedang yang terkonfirmasi positif Covid-19. berdasarkan data ini lah nantinya tim tracing akan menelusuri kontak erat yang dilakukan personel yang terpapar Covid 19 tersebut kepada keluarga, rekan kerja ataupun warga sekitarnya.
“Apabila dari hasil tracing ini nantinya ditemukan kasus konfirmasi positif baru, maka tim tracing Polres Sumedang akan mengkordinasikannya dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang untuk dilakukan treatment pengobatan dan karantina atau isolasi. Tim tracing Covid-19 Polres Sumedang ini nantinya juga akan berkeliling ke polsek-polsek di jajaran Polres Sumedang yang berbatasan dengan daerah zona merah pendemi Covid-19, untuk mengecek kondisi kesehatan personel sehingga diharapkan mampu mencegah penyebaran covid 19 yang lebih masif,” papar Eko.
Tim ini, kata dia, harus memiliki program kerja yang tersusun sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan terkait dengan metode tracing di Internal Polres Sumedang. Tim Tracing Covid 19 Polres Sumedang ini tentunya akan bekerja dibawah kordinasi gugus tugas Covid 19 Kabupaten Sumedang, sehingga sangat terbuka gugus tugas covid 19 untuk berkolaborasi dengan Tim Tracing Covid 19 Polres Sumedang ini nantinya.
“Kepada seluruh personel Polres Sumedang, saya perintahkan untuk melaksanakan semua arahan dan petunjuk dari Tim Tracing Covid 19 Polres Sumedang ini termasuk jika ada perintah untuk melaksanakan swab, karantina atau isolasi yang semuanya dilakukan untuk kebaikan kita bersama. Dalam pelaksanaannya tim ini juga akan didampingi personel Sie Propam untuk melakukan pengawasannya,” jelas Eko.
“Syukur Alhamdulillah, Polres Sumedang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki polres lainnya di Jawa Barat, yakni kita mendapatkan sumbangan peralatan swab anti gen sebanyak 1500 unit dari salah satu Lembaga Negara. Selain itu Polres Sumedang juga menerima sumbangan APD sebanyak 100 unit. Perlengkapan perlengkapan inilah yang akan menjadi senjata utama bagi Tim Tracing Covid 19 Polres Sumedang dalam menjalankan tugasnya.”
“Kami menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Lembaga negara dan PMI yang telah menyumbangkan Kit Swab anti Gen kepada Polres Sumedang serta perlengkapan APD. Silahkan pergunakan Kit Swab anti Gen tersebut sebesar besarnya bagi Kesehatan dan kemanfaatan anggota Polres Sumedang dan keluarganya. Menderita Covid 19 bukanlah aib namun menularkannya kepada orang lain dan keluargalah yang harus kita cegah sebagai tanda kecintaan kita kepada keluarga, masyarakat sekitar kita, organisasi Polri, bangsa dan negara Indonesia,” ucap Eko.
Pada kesempatan ini pula, sambung dia, tidak bosan bosannya Polres Sumedang menyampaikan betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, menjauhi kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menjaga jarak dan membatasi keluar rumah hanya untuk urusan yang benar benar perlu saja. jangan lupa pula untuk selalu melakukan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mengkonsumsi vitamin serta makanan yang bergizi seimbang, sambil berdoa agar pendemi ini segera berakhir dan diangkat dari bumi Indonesia. (Abas)