CIREBON, — Usung kegiatan GeoTagging Stunting, Praja IPDN Kemendagri bantu Pemkot Cirebon turunkan angka stunting.
Kegiatan ini dilakukan oleh 354 orang satuan praja madya IPDN saat melaksanakan praktik magang III selama 21 hari di Kota Cirebon.
Menurut Rektor IPDN, Prof. Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M., GeoTagging Stunting adalah program menampilkan data numerik menjadi data geospasial dengan cara tagging secara fisik di lapangan terhadap balita penyandang stunting.
“Kegiatan ini dilakukan praja dengan didampingi oleh aparatur kelurahan, RT/RW dan kader Posyandu. Dimulai dengan melakukan verifikasi data kependudukan/KK hingga pemetaan lingkungan/rumah tinggal dari balita peyandang stunting,” jelas Hadi.
Berdasarkan program ini diperoleh data yakni sebanyak 3.097 balita yang tersebar di 5 kecamatan dan 22 kelurahan, telah terverifikasi.
“GeoTagging Stunting yang dilakukan oleh Praja merupakan langkah terobosan yang tepat, karena melalui GeoTagging diharapkan Pemerintah Kota Cirebon dapat memetakan target dan lokasi balita stunting secara akurat guna membangun database terkait jumlah balita stunting. Hal ini akan berdampak pada pengambilan kebijakan terkait penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, karena kebijakan publik yang baik harus didukung dengan adanya data yang akurat dan berbasis bukti, serta komitmen dari pembuat kebijakan, ” papar Hadi.
Ia berharap dengan adanya data ini Pemkot Cirebon dapat melakukan pemetaan permasalahan yang akurat.
“Hal ini akan berimpilasi positif kepada upaya penentuan langkah-langkah penanganan stunting yang efisien dan efektif baik itu melalui intervensi spesifik atau intervensi sensitive,” imbuhnya.
Selain program GeoTagging Stunting, para praja juga melaksanakan program umum dengan melakukan praktik pembelajaran lapangan pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Cirebon berdasarkan kekhususan program studi masing-masing.
“Hal ini bertujuan agar praja mampu mempraktikkan keilmuan program studinya dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan dan mampu menganalisa permasalahan atau fenomena pemerintahan yang terjadi berdasarkan perspektif keilmuan dan keahlian program studi masing-masing,” tandasnya.
Sementara Walikota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas program GeoTagging yang dilaksanakan oleh satuan Praja Madya IPDN.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada rektor dan seluruh praja, ini merupakan bekal yang akan kita jadikan rujukan utk melakukan intervensi terhadap penurunan angka stunting,” jelas Agus.
Sementara itu, kegiatan Magang III bagi 757 orang satuan Praja Madya di Kabupaten Majalengka pun selesai hari ini.
Adapun focus program yang dilaksanakan Praja Madya di Kabupaten Majalengka adalah kegiatan pendampingan program Regsosek dengan melakukan validasi dan verifikasi data kemiskinan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Aplikasi Bangkit Majalengka. Praja IPDN berhasil melaksanakan validasi dan verifikasi data terhadap 50.058 KK yang oleh mereka dikelompokan menjadi 5 kategori yakni kategori sangat miskin berjumlah 4.159 KK, kategori miskin berjumlah 13.356 KK, kategori rentan miskin sejumlah 19.658 KK, kategori tidak miskin sejumlah 9.545 KK dan kategori pindah/meninggal sebanyak 3.264 KK.
Pj. Bupati Majalengka, Dr. H. Dedi Supandi., S.STP., M.Si mengatakan bahwa data yang dikumpulkan oleh praja IPDNÂ akan menjadi bekal data bagi Pemda untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Majalengka. (Bon/Bas)