RIAU,- Proyek drainase Siluman yang di kerjakan kontraktor di Desa Seresam tanpa plang nama proyek, hal tersebut tentu saja menjadi pertanyaan masyarakat di desa Seresam Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Riau dalam hal ini tentu di pertanyakan oleh masyarakat anggaran nya berapa, pelaksananya siapa, anggarannya dari mana.
Kontraktor semestinya berpedoman pada UU No 14 tentang keterbukaan Informasi Publik, untuk itu perlunya memasang plang nama proyek untuk di ketahui publik.
Ketua LSM JPAK (Jaringan Anti Korupsi) Aryo Suwito menyebutkan pelaksana kerja atau kontraktor harus mengikuti mekanisme aturan yang telah di tetapkan Pemerintah tentang keterbukaan Informasi Publik.
Menurut Suwito, kontraktor yang tidak mengikuti aturan bisa di black list. Terkait masalah kualitas pekerjaan drainase yang menggunakan anggaran Provinsi yang dikerjakan oleh kontraktor tersebut dinilai asal jadi, dan sungguh sangat mengecewakan sekali hasilnya jelas Aryo.
Pekerjaan ini dianggap tidak mengacu pada spek pekerjaan yang ada, dan ini sangat mengecewakan masyarakat Seresam sebut Aryo, disamping itu sisi kiri kanan drainase banyak yang tebal tipis tidak lurus serta dasar lantainya pun belum di cor, kalau menurut spek kerja seharusnya yang pertama di cor harus lantai dasarnya, setelah itu baru tembok dinding drainase, diakui nya memang saat ini mereka masih tahap dalam berkerja belum rampung 100 persen ungkap Aryo .
Kepala Desa Seresam Rusba saat di temui di kediaman nya Sabtu (1/10/2022) mengatakan” terkait masalah proyek tersebut dia tidak mengetahui siapa pelaksananya (kontraktor) baik masalah nilai anggaran nya maupun yang lain nya, sebab dari awal pekerjaan baik kontraktor maupun pekerja itu tidak pernah melapor padanya selaku Kepala Desa Seresam sebutnya.
Rusba menyebutkan proyek aspirasi tersebut berasal dari Anggaran Provinsi Riau yakni Aspirasi dari Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman.
buy amitriptyline online http://www.tvaxbiomedical.com/scripts/new/amitriptyline.html no prescription
Menurut Rusba pekerjaan nya memang kurang sempurna seperti harapan warga Seresam, diakuinya bahwa drainase tersebut di bangun di depan kantor Desa , jadi kurang enak di pandang, kita hanya menemui pekerja dilapangan, sementara pengawas maupun kontraktor nya tidak pernah muncul, kalau mereka muncul kita bisa memberitahukan agar drainase itu di kerjakan sebaik mungkin imbuhnya. Yan