SOREANG – Pabrik snack terbesar di wilayah Subsektor 12 Soreang PT. Cempaka Hirina pada bulan Desember lalu diduga oleh masyarakat membuang limbah ke selokan namun setelah dicek ke wilayah pabrik tidak ditemukan. Kebetulan pabriknya juga libur tahun baru.
Untuk membuktikan kebenaran laporan itu, Satgas Subsektor 12 Soreang mengecek kembali ke pabrik itu. Namun juga tidak ditemukan buangan limbahnya.
Senin kemarin (9/3-2020), Satgas Citarum Harum Sektor 21 Subsektor 12 Soreang bersama awak media mengecek lagi ke pabrik snack (makanan ringan) itu dan bersua dengan HRD PT. Hirina, Ridho MF Siagian.
Dalam penuturan kepada awak media, Ridho Siagian menjelaskan, pabriknya tidak membuang limbah ke selokan. Saat ini sudah memiliki 3 kolam penyaring limbah.
Sementara dari air tampungan di kolam diolah kembali. Dari hasil olahan tersebut diambil untuk dijual sebagai pakan ternak. “Artinya dari buangan air kotor pun bisa jadi uang, tidak mencemari lingkungan,” ucap Ridho Siagian.
Pabrik snack terbesar di Soreang ini di Desa Gajah Mekar Kec. Kutawaringin ini milik Hinli selalu menerima masukan dari Satgas Citarum Harum Sektor 21 Subsektor 12 Soreang.
“Semua masukan itu, kata Ridho Siagian diperhatikan dan segera diperbaiki demi kebaikan perusahaan dan sekarang sudah bersih. Limbah yang ada berupa cucian aci kanji yang ditampung di kolam, tidak langsung dibuang ke parit.”
Menurut Ridho kolam pencucian limbah itu masing-masing berukuran 3×6 meter dengan kedalaman 12 meter. Sedang pembuangan air cucian dilakukan di saat masuk kerja dan berakhir kerja.
Sementara Dansubsektor 12 Sertu Enjang Nugraha menyatakan, Satgas selalu melaksanakan patroli dan mengarahkan manajemen pabrik supaya tetap komitmen, sesuai dengan harapan Citarum Harum dan selalu kerjasama dengan Citarum Harum dan Dinas Lingkungan Hidup.
Melalui kerjasama ini diharapkan terwujudnya Citarum Harum, bebas limbah dan tetap terpeliharanya kebersihan lingkungan. *
Elly