JAKARTA,– Hingga saat ini, berdasarkan data di PT. Pegadaian (Persero) sudah ada sekitar 12,5 juta transaksi dengan omset Rp 47,3 triliun selama periode Badai Emas Pegadaian Kedua berlangsung. Capaian ini tak ayal membuat PT Pegadaian berbangga atas kerjasama semua direksi dan para staf di seantero Indonesia serta atas dukungan kepercayaan dan antusiasme masyarakat dalam mengikuti program Badai Emas Pegadaian.
“Kami akan terus mengajak nasabah untuk meningkatkan transaksinya pada berbagai produk di Pegadaian, diantaranya adalah produk gadai, pembiayaan mikro, emas, haji, dan melalui aplikasi Pegadaian Digital. Pegadaian terus memberikan apresiasi kepada nasabah dengan beragam program hadiah yang digelar sepanjang tahun 2019. Terhitung sudah 3 kali Pegadaian menyelenggarakan program, yaitu April Emas, Badai Emas Pegadaian Pertama, dan Badai Emas Pegadaian Kedua yang sekaligus sebagai program penutup di tahun 2019 ini,” papar Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto saat menggelar jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Sebagai apresiasi kepada nasabah, tuturnya, Pegadaian memberikan hadiah rumah, mobil dan tabungan emas dengan total mencapai Rp 14 milyar melalui program Badai Emas Pegadaian Kedua yang diundi Kamis, 12 Desember 2019 di The Pallas, Jakarta Selatan.
Pengundian disaksikan oleh Board of Directors (BOD) dan Board of Commissioners (BOC) dari PT Pegadaian (Persero), Kementerian Sosial, Dinas Sosial, Notaris, Pejabat Kepolisian, dan nasabah Pegadaian.
“Kami menyadari bahwa nasabah merupakan faktor penting bagi kesinambungan perusahaan. Oleh karena itu kami terus mengembangkan produk dan layanan yang dapat memberikan solusi kepada masyarakat secara cepat dan mudah. Selain itu juga menggelar berbagai program hadiah sebagai penghargaan terhadap loyalitas nasabah,” terang Kuswiyoto.
Kuswiyoto menambahkan, berbeda dengan program Badai Emas Pegadaian Pertama, kali ini Pegadaian melakukan pengundian di hari Kamis setiap minggunya dan memberikan hadiah top up tabungan emas kepada 6.290 orang.
“Ada 370 orang pemenang setiap minggunya. Masing-masing sebesar 1,945 gram yang terbagi dalam lima kategori undian, yaitu gadai, mikro, emas, haji, dan digital. Artinya, ada lebih dari 12 kilogram emas yang diundi oleh Pegadaian selama program Badai Emas berlangsung. Program Badai Emas Pegadaian Kedua ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk-produk Pegadaian dan menaikkan engagement sekaligus apresiasi terhadap nasabah yang melakukan transaksi di Pegadaian. Diharapkan daya tarik masyarakat terhadap produk Pegadaian ikut meningkat dan transaksi pun semakin banyak,” terang dia.
Dalam beberapa sumber disebutkan bahwa hingga bulan Agustus 2019 lalu Pegadaian mencapai keuntungan hingga Rp 2,1 trilyun lebih, atau meningkat sekitar 11%.
Pertanyaannya, dengan program Badai Emas ini yang pastinya berbiaya mahal, berapa target yang akan dicapai hingga Juni 2020 mendatang? Lalu apakah ada program proteksi asuransinya jikalau suatu waktu nasabah meninggal dunia, sedangkan tanggungan ke Pegadaian masih ada, juga jenis pajak apa yang akan dikenakan Pegadaian kepada nasabah?
Sekretaris Perusahaan, R. Swasono Amoeng Widodo yang dihubungi melalui pesan WhatsApp menjawab, untuk produk gadai PT Pegadaian tidak perlu asuransi, karena bila nasabah meninggal maka bila tidak diangsur atau dilunasi dan jatuh tempo ka akan dilakukan proses lelang, namun ini ide bagus yang bisa diterapkan, nasabah diberikan proteksi asuransi.
Apapun, PT. Pegadaian (Persero) telah memetakan hasil atas segala upayanya, maka wajar jika kemudian sangat memanjakan nasabahnya, juga memberikan contoh kepada BUMN lain bahwa jika manajen BUMN dilakukan dengan amanah, kerja-keras, dan professional seharusnya tidak perlu lagi ada BUMN yang merugi. (PpRief/Rahma)