BANDUNG – Luar biasa. Ranggon Resto Hotel Yehezkiel di Jl. Surapati Bandung menciptakan inovasi anyar. Sasarannya anak-anak muda dengan membuka daya pikir dan pandangannya perihal rasa masakan Indonesia juga berdaya tarik tinggi. Bernilai ekonomi. Berdaya rasa nasional.
Evan Immanuel, pemilik Ranggon Resto Hotel Yehezkiel menyatakan berani bertaruh, inovasi ini mampu menyedot para anak muda yang biasanya menganggap masakan Indonesia dan daerah jauh dari sedap.
Ia menyatakan hal itu saat soft opening Ranggon Resto Hotel, Jumat (20/10/23) yang dihadiri para undangan dan pelanggan resto ini.
“Target saya ingin mengenalkan makanan/masakan Indonesia dengan olahan modern. Tujuannya untuk menunjukkan masakan Indonesia pun akan bisa dinikmati anak-anak muda,” tegasnya seraya menyebutkan di restonya diciptakan banyak menu campuran seperti spaghetti tapi sambal matah. Juga ada makanan dengan bahan dasar tape singkong (peuyeum) diolah menjadi makanan mewah, namanya Malkist tape. Rasanya, jangan ditanya!,”ungkapnya.
Evan menyatakan, ini westernisasi tapi melekat Indonesianya. Modernisasi makanan lain pun siap dilaksanakan. Misal makanan seperti kelepon jadi Klepon es cream kopyor. Demikian pula dengan minumannya. Racikan sendiri, rasanya enak di lidah.
Ditegaskan Evan, dengan power bisnisnya, usahanya mengenalkan ke para anak-anak muda bahwa tidak selalu masakan barat itu keren. Mereka beranggapan masakan Indonesia yang gak enak.
“Kami ingin menarik anak-anak muda supaya mencintai masakan Indonesia,”katanya.
Menyinggung tentang harga, Evan menjelaskan masih menengah. Tidak di atas juga tidak terlalu di bawah. Namun kualitasnya menengah dengan harga terjangkau.
Evan pun menjelaskan tentang kehadiran hotel dan restonya. Hotel ini memiliki 80 kamar, tinggi 6 lantai. Pernah tersendat saat serangan Covid 19. Kemudian melandai dan bangkit tahun 2022.
“Kami bekerja sama dengan travel. Alhamdulilah banyak rombongan tamu dari pulau Jawa juga dari luar pulau Jawa. Terutama rombongan pelajar, mahasiswa dan wisatawan,” ucap Evan seraya menyebut tersedianya halaman parkir luas mobil pengangkutnya bisa masuk.
BEST SELLER
Ryan Octavianto, Konsultan Dapur di Resto ini mengatakan “best seller” di Resto ini bisa dinikmati iga bakar oxtail sup, bebek Ranggon crispy. Bebek digoreng garing. Dijamin tidak amis, tidak alot, dibumbui madu, diasap (smoked). Ada sup buntut yang dibakar juga digoreng. Dijamin tidak akan alot. Full daging tapi tidak terlalu banyak lemak.
Untuk bumbu kuah, kata Rian Yanga akrab disapa Oky, kaldunya memakai bahan rempah-rempah. Total jenis makanan ada 85 jenis masakan yang bisa dinikmati di resto ini.
Ia pun mengemukakan pengalamannya di dunia dapur kuliner. “Sekitar 14 tahun kami berada dalam dapur kuliner. Bahkan pernah bekerja di kapal pesiar. Tetap berkecimpung dalam dunia masak memasak,” ucap Oky.
Sementara Azmi Nawawi, mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati, warga Jl. Soekarno Hatta Bandung menyatakan kekaguman dirinya yang telah menikmati sajian makanan dan minuman di Resto ini. Kopinya enak. Ini Coffe Long Black. Pasta Fettucine juga enak.
“Saya suka di resto ini ada pula masakan Indonesia. Inovasinya bagus. Yang saya tahu dari generasi ke generasi selama ini masakan Indonesia itu gitu-gitu aja. Eeeechh… ternyata kini di Resto ini masakannya bisa dimodifikasi. Tiada lain untuk menarik kaum muda. Selama ini jarang ada resto yang menyajikan masakan Indonesia. Patut kiranya para pemuda bisa mencicipi masakan Indonesia yang sudah dimodifikasi,” ucap Azmi memberi harapan. **