SUMEDANG,– Setelah sempat terhenti selama dua tahun akibat Pandemo Covid-19, Pagelaran Darmaraja Festival akhirnya kembali digelar tahun ini.
Festival yang dimulai dimulai tanggal 26 Juli 2022 tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan secara maraton sampai dengan tanggal 17 Agustus 2022 di Alun-alun Kecamatan Darmaraja.
Pagelaran Darmaraja Festival XII 2022 di dalamnya tak hanya menampilkan kesenian dan budaya, tetapi juga pertandingan olahraga, kesenian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang tergabung dalam Forum UMKM.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir yang membuka secara resmi pagelaran menyebutkan, Darmaraja merupakan wilayah tertua di Kabupaten Sumedang dan merupakan cikal bakal Sumedang.
“Karena Darmaraja merupakan cikal bakal Sumedang. Untuk itu, kita mempunyai kewajiban untuk meneruskan tapak lacak perjuangan, pendahulu kita, terutama pendiri Sumedang,” ucap Dony, di Alun-alun Darmaraja, Senin (1/8).
Selain itu, Bupati menyebutkan, Darmaraja memiliki beragam budaya yang mengakar sampai sekarang dan perlu terus dikembangkan serta dilestarikan oleh setiap generasi.
“Nilai seni dan budaya itu merupakan salah satu wahana untuk kita menghaluskan budi dan rasa,” katanya.
Menurutnya, jika budi dan rasa sudah halus, artinya hati sudah bisa membedakan yang hak dan yang batil.
“Maka dari situ, insyaallah kita akan melaksanakan kebaikan, dan menegakan amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Menurut Dony, arti penting dari seni dan budaya lainnya adalah masyarakat mempunyai kewajiban untuk melestarikan budaya lama yang baik dan menggali budaya baru yang lebih baik.
“Kita mempunyai kewajiban melestarikan budaya lama yang baik dan menggali budaya baru yang lebih baik,” tuturnya.
Bupati juga berharap pelaku UMKM di Kecamatan Darmaraja bisa lebih maju dan meningkat kualitasnya, mulai dari produk hingga pasarnya.
“Untuk para pelaku UMKM mudah-mudahan bisa lebih maju lagi. Bisa lebih meningkatkan kulitas produknya, kemasannya hingga pemasarannya,” ucap Dony.
Dikatakannya, masyarakat Sumedang harus merasa bangga dengan membeli produk-produk Sumedang. Oleh karena itu, upaya UMKM-nya maju, permintaannya banyak, maka itu bakal meningkatkan pendapatan para pelaku UMKM.
“Jika meningkat pendapatannya, otomatis akan meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM. Setelah itu, kalau pesanannya banyak, maka akan butuh tenaga kerja yang selanjutnya akan menciptakan lapangan pekerjaan,” terangnya.
Ia juga menyebutkan, para pelaku UMKM di Sumedang harus sudah dilengkapi dengan penunjang lainnya seperti NIB, PIRT dan lainnya.
“Yang belum mempunyai NIB segera daftarkn NIB-nya. Yang belum mempunyai PIRT, segera ikuti latihannya. Selain itu, jika kemasannya belum bagus, daftarkan ke Dinas Indagkop agar produknya lebih baik dan berkualitas sehingga bisa dipasarkan di marketplace melalui digitalisasi,” paparnya.
Sementara itu, Siti Hadijah salah satu pengunjung festival asal Desa Darmaraja mengungkapkan kebahagiaannya karena kembali bisa menyaksikan Festival yang sempat tertunda ini.
“Saya bahagia bisa kembali menyaksikan acara seperti ini, karena acara semacam ini merupakan hiburan bagi kami khususnya di Kecamatan Darmaraja,” ucapnya.
Tak hanya itu, Siti Hadijah yang juga merupakan pelaku UMKM di Desa Darmaraja mengatakan, dengan adanya acara seperti itu dirinya berharap bisa menambah penghasilan bagi keluarganya.
“Karena saya juga berjualan makanan. Mudah-mudahan penghasilan saya meningkat dari hari-hari biasanya. Saya juga senang produk saya tadi dikunjungi dan dibeli oleh bapak bupati,” pungkasnya. (bn/hm)