BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bacakan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tahun 2017 dan LKPJ Akhir Masa Jabatan (AMJ) 2013-2018 pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat.
Hadir dalam kesempatan tersebut Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Barat serta Ketua Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat, Sesepuh Jawa Barat dan Para Tokoh Masyarakat, Pimpinan Partai Politik, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan, Pimpinan LSM, Para Akademisi dan Dunia Usaha, serta insan pers.
Penyampaian LKPJ-AMJ ini dilandasi ketentuan Pasal 9 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005, yang mengamanatkan Kepala Daerah di akhir masa jabatannya berkewajiban menyampaikan kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah, baik berbentuk LPPD maupun LKPJAMJ.
Pencapaian kinerja LKPJ-AMJ ini, merupakan cerminan akumulasi kinerja penyelenggaraan pemerintahaan yang telah dicapai sejak Tahun Anggaran 2013 hingga akhir Tahun Anggaran 2017.
LKPJ-AMJ difokuskan pada capaian kinerja berbasis misi dan indikator makro pembangunan daerah, sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor Nomor 25 Tahun 2013.
“Secara keseluruhan pembangunan sektor di seluruh bidang mengalami kenaikan, bahkan persentasenya diatas rata-rata capaian nasional dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar gubernur yang akrab disapa Aher.
Aher menyebutkan, laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 1,39%, kondisi ini merupakan keberhasilan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dapat mengendalikan LPP sebesar 0.04% dari kondisi Tahun 2016 sebesar 1,43%. Capaian Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM) pada Tahun 2017 sebesar 70,77 poin, atau meningkat 0.72 poin dari kondisi Tahun 2016 sebesar 70,05 poin, yang terdiri dari indeks pendidikan 2017 sebesar 62,19 poin, indeks kesehatan 2017 81,18 poin dan indeks daya beli 2017 mencapai 70,22 poin.
Kondisi perekonomian global, regional dan nasional yang dinamis pada Tahun 2017 mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja keras dalam menjaga tren positif perekonomian Jawa Barat, sehingga berhasil mencapai Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 5,29% atau berada di atas rata-rata nasional sebesar 5,19%, Laju inflasi dapat dikendalikan sebesar 3,63% atau lebih rendah dibanding laju inflasi nasional sebesar 3,61%, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai 27,96 juta rupiah, atau meningkat sebesar 1,04 juta rupiah dibanding Tahun 2016 sebesar 26,92 juta rupiah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga bruto (ADHB) mencapai 37,18 juta rupiah atau meningkat sebesar 2,30 juta rupiah dibanding Tahun 2016 sebesar 34,88 juta rupiah.
Lebih lanjut, untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada keberhasilan pembangunan ekonomi tersebut, maka pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama seluruh pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan pemerataan ekonomi bagi seluruh masyarakat. Keberhasilan pemerataan ekonomi tersebut ditunjukan dengan menurunnya indeks gini dari 0,40 poin pada Tahun 2016 menjadi 0.39 poin pada Tahun 2017. Menurunnya tingkat kemiskinan dari 8,77% pada Tahun 2016 menjadi 7,83% pada Tahun 2017, dimana kondisi ini lebih rendah dari tingkat kemiskinan nasional yang mencapai 10,12%; dan perluasan kesempatan kerja yang ditunjukkan oleh menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 8,89% pada Tahun 2016 menjadi 8,22% pada Tahun 2017.
Selain capaian gemilang kinerja Pemerintah kurun waktu setahun, Provinsi Jawa Barat juga telah berhasil meraih 41 anugerah nasional dalam berbagai bidang pembangunan.
“Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap prestasi kolektif Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dengan dukungan yang kuat dari DPRD Provinsi Jawa Barat, kerjasama dengan pemerintah daerah Kabupaten/Kota, dunia usaha, akademisi, dan seluruh masyarakat Jawa Barat, sebagai manifestasi dari konsep pembangunan Jabar Masagi,” jelasnya.
Aher menandaskan, dalam penyampaian LKPJ Gubernur Tahun Anggaran 2017, Pemerintah Provinsi juga melaksanakan Pameran Pembangunan Jawa Barat, sebagai upaya untuk memberikan layanan keterbukaan informasi bagi masyarakat yang bertempat di Pelataran Gedung Sate, Jalan Diponegoro No.22, Bandung.
Sementara itu Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Bart Irfan Suryanagara mengapresiasi masa kepemimpinan pemerintah Jawa Barat yang dipimpin oleh Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar pada periode 2013-2018.
“Kami melihat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dibawah kepemimpinan Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar ini mengalami kenaikan yang signifikan, dan mengalami kemajuan-kemajuan,”ucap Irfan usai memimpin Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat dengan agenda Penyampaian Nota Pengantar Gubernur Perihal LKPJ Gubernur Tahun Anggaran 2017 dan Akhir Masa Jabatan 2013-2018, Senin (19/3/2018).
Irfan menambahkan, hasil dan capaian positif tersebut dapat dilihat dari prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat selama periode 2013-2018.
“Jadi Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar ini mendapat penghargaan-penghargaan hampir 160 lebih. Jadi kami melihat pemerintahan di bawah Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar cukup berhasil,” ujar Irfan.
Selain itu Irfan mengakui bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah cukup berhasil mendekatkan pelayanan, fasilitas dan sarana umum bagi masyarakat.
buy strattera online https://marjukarin.ee/wp-content/languages/wpml/missing/new/strattera.html no prescription
“Pelayanan semakin dekat dengan masyarakat, pelayanan kesehatan dengan diadakannya puskesmas rawat inap, pendidikan dengan adanya kelas jauh itu salah satu bentuk dari pada mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
“Transportasi tadi jalan 98% dalam keadaan mantap, lalu laporan administrasi keuangan tujuh kali berturut turut mendapat hasil yang baik, lakip baik,” Irfan menambahkan.
Syarifuddin