KAB. BANDUNG,– Camat Cileunyi, Kabupaten Bandun,g A. Rifai, S. Sos., M.M., bersama Pengurus Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) Kecamatan Cileunyi dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Yudhistira menggelar Safari Ramadhan, Sabtu (6/4/2024).
Safari Ramadhan dilakukan di wilayah rentan sosial, zona merah yang merupakan wilayah rawan bencana atau rawan sosial, yaitu Kampung Jajawai dan Kampung Sindangwargi, Desa Cileunyi Wetan, Kampung Sukarame Desa Cileunyi Kulon serta desa lainnya.
Rifai mengapresiasi WKSBM yang mencetuskan program bantuan sembako untuk warga Cileunyi. Menurutnya, program itu membantu meringankan beban warga, khususnya di bulan Ramadhan ini.
“Kami mengapresiasi dan berharap semua pihak, turut serta memperhatikan dan memberikan motivasi agar kearifan lokal dapat ditumbuhkembangkan dalam menangani permasalahan apapun,” kata Rifai.
Menurutnya, di masa sekarang ini, diperlukan adanya peran seperti oleh WKSBM dalam membantu mempertahankan ketahanan sosial masyarakat.
Di Desa Cinunuk, Camat Cileunyi beserta WKSBM menyalurkan bantuan kepada Purwanto dan Halimah, warga Kampung Cipondoh yang jumlah anggota keluarganya sebanyak 7 jiwa, dan kepada keluarga Arifin dengan jumlah anggota keluarga 5 jiwa asal Desa Cibiru Wetan.
Sementara TKSK Yudhistira yang juga pembina menjelaskan, WKSBM terbentuk dari, oleh dan untuk masyarakat. Keberadaan WKSBM menjadi salah satu solusi permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat melalui semangat gotong royong.
Sedangkan Ketua WKSBM Kecamatan Cileunyi, Yuyun Nurlina menjelaskan, WKSBM mengusung sistem kerja sama pelayanan kesejahteraan sosial di tingkat akar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya.
“WKSBM adalah lembaga yang bisa dijangkau masyarakat karena berada pada tingkat RW. Pembentukan WKSBM bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dengan cara meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang dibiayai dengan iuran anggotanya sendiri. Kegiatan WKSBM dijiwai oleh semangat kebersamaan dan kegotongroyongan,” jelasnya. (Abah Abadi)