MUSIRAWAS,- Saluran irigasi tanpa tanggul di Desa Paduraksa, Kecamatan STL Ulu Terawas, Musirawas, Sumatera Selatan kondisinya sangat mengkhawatirkan. Sebab saluran tersier, dimana salah satu sisi dibangun dengan panjang 12 meter sudah miring, sehingga dikhawatirkan ambruk.
Selain itu, kondisi saluran irigasi dengan panjang sekitar 900 meter, setiap panjang per 3 meter mengalami retakan.
Petani sawah, Mail mengatakan, saluran irigasi di Desa Paduraksa, Kecamatan STL Ulu Terawas dibangun pada tahun 2018 dengan panjang 900 meter yang menelan dana berkisar milyaran rupiah, kondisinya telah mengalami rusak parah.
“Dari panjang jaringan irigasi tersebut, sepanjang 12 meter irigasi nyaris ambruk, kondisinya sudah miring dan setiap panjang 3 meter mengalami retak patah,” jelasnya.

Rusaknya bangunan irigasi disebabkan tidak ada tanggul pada bagian sisi kiri dan kanan dinding bangunan saluran irigasi. Di mana, fungsi tanggul sangat penting guna penahan dinding bangunan saluran irigasi agar tidak cepat rusak.
“Bangunan irigasi yang kondisinya nyaris ambruk oleh petani diberi tanggul tanah dan penunjang kayu supaya bangunan itu tidak ambruk. Jika tidak dilakukan hal itu, mungkin bangunan irigasi tersebut sudah lama ambruk,” jelasnya lagi.
Sementara Kepala Dinas dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) PU Cipta Karya Tata Ruang dan Pengairan, Musirawas sulit ditemui, karena pintu kantor slalu terkunci dan dijaga sangat ketat. (Toni).