BANDUNG, — Masyarakat Kota Bandung mendapatkan angin segar dalam hal pengelolaan sampah. Jika sebelumnya sampah kemasan karton bekas minuman atau used beveraged carton (UBC) dibiarkan terbuang percuma, kini dapat bernilai ekonomi. Pasalnya, sekarang sampah jenis tersebut sudah bisa dikumpulkan dan didaur ulang di Bandung.
Hal ini ditandai dengan lahirnya kerja sama antara PD Kebersihan Kota Bandung dengan PT Wasteforchange Alam Indonesia dan PT Tetra Pak Indonesia.. Perjanjian kerja sama ini fokus pada pengumpulan kemasan tetra pak atau biasa disebut UBC.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh M. Bijaksana Junerosano sebagai Managing Director PT Wasteforchange Alam Indonesia dan Deni Nurdyana Hadimin sebagai Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung yang langsung disaksikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial.
Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan bersaamaan dengan Kangpisman Award 2018 Plaza Cikapundung River Spot di Jalan Ir. Soekarno, Kota Bandung, Rabu (2/1/2019). Dalam acara ini juga diluncurkan lagu Kang Pisman ciptaan vokalis the panas dalam, Alga Indria.
Managing Director Wasteforchange Alam Indonesia, M. Bijaksana Junerosano mengemukakan, pihaknya bertanggung jawab atas sampah kemasan yang sebelumnya tidak bisa diolah. Kerjasama dengan PD Kebersihan Kota Bandung menjadi penting karena sampah yang sudah dipilah kemudian bisa diolah.
“Sampah yang sebelumnya tidak bernilai ekonomi bisa dikirim ke titik pengumpulan seperti TPS terdekat untuk kemudian kami yang membeli dan mengolahnya. Selain pengurangan sampah, tentu ini akan menjadi keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.
Saat ini ia baru dapat memisahkan kertas dengan plastik dan alumunium foil yang ada dalam kemasan karton bekas minuman tersebut. Saat ini pihaknya menerima sampah jenis itu dengan harga Rp500-1.000 per kg tergantung kondisi.
“Di dalam kemasan ada kertas alumunium foil dan plastik. Kami bekerja sama dengan Tetra Pak yang membangun mesin khusus yang bisa memilahnya. Pabriknya ada di Jawa Barat di luar Bandung, Tangerang dan Jawa Timur. Dengan adanya ini bisa terjadi kolaborasi yang saling menguntungkan,” paparnya.
Kangpisman Award
Kangpisman Award merupakan momen pemberian apresiasi dari Wali Kota Bandung kepada pihak-pihak yang turut terlibat dalam gerakan kangpisman selama 2018 dan juga pemberiah hadiah bagi pemenang lomba kangpisman (meme, foto keluarga, vlog & design poster) yang sudah dilakukan sejak Desember lalu.
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengharapkan, suatu saat mampu menghadirkan sebuah peradaban baru di Kota Bandung melalui gerakan Kangpisman (kurangi pisahkan dan manfaatkan). Kalau permasalahan sampah sudah diselesaikan, maka bisa menuntaskan persoalan lain di Kota Bandung.
“Semua pihak yang terus bergerak dalam Balad Kangpisman. Mang Oded ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya. Malam ini bukan berarti berhenti di sini. Kang Pisman harus terus hadir di Kota Bandung selama nyaah ka Bandung,” katanya di sela-sela acara.
Menurutnya, Gerakan Kangpisman ini harus bisa merata kepada semua lapisan masyarakat. Sehingga Gerakan ini bisa disadari setiap individu di Kota Bandung. Dari sisi anggaran, sudah disiapkan di dinas terkait. Yang terpenting, lanjutnya, adalah respon positif dari semua pihak termasuk Waste For Cange Alam Indonesia.
“Para pengusaha juga Mang Oded ajak. Pindad sudah siap membantu mesin pencacah, pengusaha pun akan jadi sponsor termasuk perbankan. Insya alloh kalau ini sukses target pengurangan sampah 50 persen bisa tercapai,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PD Kebersihan, Deni Nurdyana mengaku bersyukur atas dukungan yang sangat kuat terhadap Gerakan Kangpisman yang dicontohkan langsung oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Bahkan hingga kewilayahan seperti kecamatan dan kelurahan serta partisipasi dari lembaga lain.
“Kangpisman menjadi gerakan yang positif dan masif. Buktinya selama satu bulan terakhir ini hampir 2.000 relawan telah bergabung. Setelah malam pergantian tahun kemarin, ada 500 relawan Balad Kangpisman yang turun ke jalan membersihkan sampah,” bebernya.
Untuk menjaganya agar tetap konsisten, Deni menyebutkan, Kangpisman ini diposisikan sebagai branding dalam pengelolaan sampah di Kota Bandung. Dari situ turunannya bisa banyak seperti bank sampah, pengurangan kantung plastik di supermarket dan minimarket, kerja sama pengelolaan sampah kemasan karton bekas minuman, dan lain sebagainya.
“Kangpisman akan selalu ada. Kalau ini berhasil bisa terjadi pengurangan minimal 30 persen dan maksimal 50 persen sampah bisa tercapai. Dengan pengurangan 30 persen saja akan ada berapa puluh miliar rupiah anggaran yang bisa kita efisiensi. Insya allah gerakan ini akan berkesinambungan,” katanya. *red