SUMEDANG,– Pemuda berdarah Sunda, Sandi Kurnia Irpandi menjadi salah satu pengusaha muda senapan angin yang sukses. Bagaimana tidak, dalam sebulan, pria asal Dusun Pasir Luhur, RT 03 RW 08, Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor, Sumedang itu bisa meraup Rp15 juta.
Namun perjalanan bisnisnya tak semudah yang dibayangkan. Mulanya Sandi bekerja di sebuah pabrik dengan gaji Rp5 juta per bulan. Lantas naluri bisnisnya keluar ketika dalam benak sandi muncul untuk menggeluti bisnis senapan angina, yang memang menjadi salah satu usaha menonjol di daerahnya. Sandi meninggalkan pabrik. Dia merintis usaha menjadi penjual senapan angin.
Waktu ke waktu ia jalani dengan penuh liku. Namun, diusianya yang genap 20 tahun, Sandy menjadi pengusaha termuda dengan memiliki galery Sakura atau Sandi Kurnia Airrifle, di Dusun Pasir Luhur RT 03 RW 08 Desa Cipacing Kecamatan Jatinangor.
Ditemui wartawan, Sandi mengaku telah menggeluti dunia senapan angis saat ia duduk di bangku SMP. Awalnya Sandi hanya tahu soal membidik dan menarik pelatuk senapan untuk mencapai target tembak yang diinginkan.
“Saya memang asli Cipacing, jadi sehari-hari main senapan angin itu sudah tidak asing, enggak aneh. Tapi seiring waktu saya mulai berpikir kenapa gak bisnis senapan saja. Di sini kan memang gudangnya senapan angina. Lalu setelah bekerja di pabrik saya memutuskan bisnis ini,” jelas Sandi.
Sandi menuturkan, modal membuka usaha senapan angin ia hanya mengandalkan tabungan hasil kerjanya di PT Nisikawa Cipacing.
“Saya membeli senapan angin untuk dijual kembali di media sosial. Produk senapan hasil rangkaian saya juga ternyata banyak diminati konsumen. Mungkin sudah rezeki, produk saya laku keras di pasar online. Awalnya sih hanya satu pesanan, namun menjadi bertambah,” jelasnya.
Sandi mengaku sejak di bangku SMP sudah bisa merakit senapan angin sendiri, jenis Mauser. Namun, seiring dia dewasa dan mulai bekerja di sebuah pabrik, dunia senapan angin pun ditinggalkan.
“Saya tak puas dengan hanya bekerja di pabrik dan walaupun gajinya Rp5 juta per bulan. Saya pun berniat berhenti bekerja. Saya kemudian aktif kembali di dunia senapan angin dengan berjualan online. Beruntungnya, pasar online senapan angin jauh lebih baik ketimbang pasar konvensional. Saya pun memutuskan fokus menjadi reseller senapan angin dan memiliki galery sendiri bernama Sakura,” jelasnya.
Sandi menceritakan, setelah berhenti bekerja di pabrik dan sebelum berjualan senapan, ia pernah mencoba jualan jam tangan dan asesoris kerajinan Cipacing, namun lagi-lagi tidak berminat karena bekerja untuk orang lain.
“Saya pernah jadi marketing perbankan swasta, namun enggak cocok. Hingga akhirnya fokus jualan online senapan angina. Dan saya merasa cocok,” ucapnya.
Menurutnya, berjualan senapan angin selain menghasilkan uang, juga ingin mengembangkan minat berdagang dan melestarikan senapan asli Cipacing. Sebab, jika perkembangan senapan angin tak diramaikan di pasar online, akan tergerus dengan senapan angin dari daerah lain.
“Berjualan online jauh menguntungkan ketimbang jualan senapan secara konvensional. Sebab, berjualan online tak terpatok harga pasaran, kemudian pangsa pasarnya luas sampai ke mancanegara. Kemudian, hampir setiap orang memegang hape dan berselancar di dunia maya, sehingga pasar online jauh lebih banyak dibandingkan pasar biasa,” paparnya.
Saat ini, bisnisnya per bulan rata-rata mendapatkan konsumen 10 orang (pelanggan baru). Belum pelanggan yang sudah lama bertransaksi.
“Konsumen rata rata berasal dari luar pulau Jawa, seperti Kalimantan, NTB, Sulawesi, Bali, Papua, dan Aceh. Rata-rata buat berburu hama babi hutan dan lain lain. Ada juga hobi dan lomba menembak,” ujarnya.
Adapun produk senapan paling istimewa, lanjut dia, yakni jenis Mauser. Sebab pernah menjadi juara pada kompetisi menembak di Riau. Senapan Mauser Sakura seharga Rp6,5 juta berhasil menjadi juara kedua joki atas nama Putra anak Qiwel melawan senapan FWB 800 (produk jerman) seharga Rp90 juta.
“Ya itu kualitas senapan angin Cipacing mampu bersaing dengan produk impor. Keakuratannya dan ketahanannya, juga menarik banyak variasinya,” katanya.
Bagi pecinta olahraga nembak, katanya, silahkan untuk mengunjungi website www.sandikurniaairrifle.com yang menjual berbagai jenis senapan angina, mulai dari Mauser, Marauder, Ruger, Air Arms, Bocap Kayu, Bocap Predator, AFC, FX Impact, Predator Aotomatis, dan lainnya.
“Kita juga menjual berbagai macam sparepart senapan lainnya seperti laras, chember, trigger, tabung, magazine, telescope, koper senapan, dan lain lain,” katanya.
Dikatakan, senapan angin yang paling laku dijual senapan jenis marauder (menggunakan gas) dan FX Impact. Bedanya dari model dan bahan. Jangkauan tembaknya bisa sampai 80 meter lebih.
“Keistimewaan senapan FX Impact Sakura adalah sistemnya mirip produk impor. Mulai dari knockdown, regulator tanam, akurasinya terjamin,” katanya.
Sementara untuk harga senapan angin jenis Marauder dipatok harga Rp3,3juta free bonus tas, magazine, tali selendeng, peredam. Sedangkan jenis FX Impact dijual Rp11 juta free bonus spesifikasi istimewa.
Sakura juga mengeluarkan produk terbaru yakni koper senapan dengan slogan kualitas diatas harga, garapan rapih dan harga standar. Koper dari plat besi galfanis dan holo galfanis. Kalau koper biasa dari fiber. Kekuatan koper senapan ini sangat terjamin dan model lebih menarik.
Bagi yang berminat berbagai jenis senapan bisa melihat di WA 08999093528, atau alamat FB @sandi kurnia airrifle dan tokopedia @sandi kurnia airrifle, dan youtube @sandi kurnia airrifle.
“Saat ini memang lebih laku senapan yang jenis angin, karena lebih simpel dan lebih akurat. Juga tampilan lebih menarik, hasilnya rapih,” tandasnya. (Abas)