KAB. BANDUNG, — Satgas Sektor 21 Subsektor 07 Cisangkuy akhirnya menutup lubang pembuangan limbah PT Papyrus, pasca memergoki pembuang limbah ke sungai.
Sehingga tutup lubang pembuangan perusahaan pengolahan kertas PT Papyrus Sakti Papper Mill, Jalan Raya Banjaran Km 16.2, Kabupaten Bandung tersebut ditutup.
Penutupan lubang pembuangan dilakukan anggota satgas subsektor 21-07, atas perintah dan petunjuk Dansektor 21 setelah menerima laporan bukti visual berupa foto dan video dari temuan anggota satgas.
Pasiminlog Sektor 21 Letda Saniyo yang memimpin langsung penutupan ini menjelaskan, penutupan tersebut berdasarkan hasil temuan anggota satgas subsektor cisangkuy saat melakukan patroli rutin harian.
“Sekitar pukul 10 pagi anggota mendapati aliran sungai ada indikasi pencemaran, setelah ditelusuri dan dilakukan penyisiran ditemukan PT. Papyrus ini mengeluarkan limbah pekat berwarna putih,” jelas Letda Saniyo, Rabu (2/1/2019).
Saniyo menilai air limbah di pabrik ini belum diolah dengan baik bisa kita lihat sangat tidak layak, air sangat keruh, kemudian kami laksanakan penutupan sampai air itu layak dibuang ke sungai karena sangat mengganggu kesehatan masyarakat di sekitar Cisangkuy ini.
Walaupun sebagian besar anggota satgas Citarum sedang masa liburan, tapi jangan dikira sungai lepas dari pengawasan satgas, hal ini dibuktikan oleh Satgas Subsektor 21-07 Cisangkuy yang merespon cepat temuan pencemaran aliran sungai.
Bunyamin Manajer Lingkungan PT. Papyrus Sakti membantah jika kejadian ini sengaja dilakukan dengan memanfaatkan masa liburan satgas.
“Saya sendiri sangat kaget, karena ini kejadian pertama setelah bertahun tahun. Terus terang 20 tahun saya bekerja disini belum pernah terjadi kejadian seperti ini,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Agus bagian IPAL di perusahaan tersebut, “Kejadian ini menjadi pembelajaran buat kami, upaya yang kami lakukan saat ini, kami sudah stop produksi, upaya selanjutnya kami mengurangi beban di kualifier, menarik ke alat pengering lumpur, dan mengalirkan ke sirkulasi-sirkulasi”, papar Bunyamin didampingi Agus bagian IPAL saat diwawancara awak media.
Elly