KAB. BANDUNG,- BULAN suci Ramadan tahun ini, 1439 H di Masjid Al Mukhlisin Komplek Griya Bukit Manglayang RW 21 (GBM 21) Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung saat ini tergolong semarak.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Ramadan dalam menyemarakkan mesjid tersebut melibatkan pengurus RW, DKM, RT, Karang Taruna, Ibu Majelis Taklim dan marbot, meski pengurus RW dan DKM hanya sebatas mengawasi dan memantau.
Hingga Hari keempag Ramadan atau Minggu (20/5/2018), mesjid benar-benar semarak. Begitu usai azan Magrib dan berbuka puasa, warga “ngabring” ke mesjid untuk solat Magrib berjamaah, apalagi di mesjid disediakan takjil dari warga secara bergiliran untuk bapak-bapak, ibu-ibu atau anak-anak peserta pesantren kilat Ramadan.
buy grifulvin online http://www.kelvintech.com/kelvintech/wp-content/themes/innotech/img/footer/new/grifulvin.html no prescription
Pun saat Isya tiba, warga pun berdesakan di mesjid untuk mengikuti solat Isya berjamaah, mendengarkan tausyiah dan tarawih berjamaah. Begitu tarawih usai, dilanjut tadarusan. Pagi harinya mesjid dipenuhi ibu-ibu majelis taklim dan sorenya mesjid digunakan anak untuk menimba ilmu di sanlat (pesantren kilat) Ramadan.
Ketua DKM Al Mukhlisin, H. Faizal Pikri didampingi wakilnya H. Encep Subhi mengapresiasi semaraknya masjid Al Mukhlisin dalam mengisi kegiatan bulan Ramadan ini.
“Kami apresiasi semaraknya masjid Al Mukhlisin ini berharap semaraknya mesjid tidak hanya di bulan Ramadan, pasca Ramadan juga mesjid harus tetap semarak dengan berbagai kegiatan positif,” kata Faizal Pikri saat membuka sanlat Ramadan di Masjid Al Mukhlisin yang diikuti oleh sekitar 50 anak-anak peserta sanlat.
Hal senada dilontarkan, pembina DKM Al Mukhlisin, H. Ajam Mustajam. Didampingi Sekretaris RW GBM 21, Deni K Yusup, Ajam pun mengapresiasi hingga hari ke-4 puasa Masjid Al Mukhlisin benar-benar semarak.
“Kita sangat berharap, mesjid tak hanya semarak atau penuh pada minggu-minggu pertama. Minggu kedua, tiga, hingga keempat harus konsisten dan semarak. Jangan sampai minggu ketiga dan empat mesjid “lalega” atau “corencang” karena jemaahnya bisa dihitung dengan jari,” kata Ajam.
Dikatakan Ajam, pihaknya pun mengapresiasi pihak marbot dan Karang Taruna telah menjadi panitia penyelenggaraan sanlat Ramadan untuk menggembleng anak-anak warga GBM 21 untuk dibekali ilmu agama Islam dan akhlaknya.
“Sangat berharap pula, pasca Ramadan, anak-anak warga GBM 21 kita didik ilmu agama dan akhlaknya di Mesjid Al Mukhlisin, termasuk bapak-bapak, ibu-ibu, pemuda dan remaja untuk mau dan sama-sama memanfaatkan mesjid jadi sarana ibadah dan bersilaturakhmi,” harap Ajam.
Terkait nuzulul Quran, dikatakan Ajam pihaknya mengusulkan digelar di halaman Taman Tahfiz Quran (TTQ) yang kini masih dalam proses pembangunan.
“Kegiatan memperingati Nuzulul Quran, kita usulkan tempatnya di halaman TTQ. Waktunya bisa bada Asyar dengan diisi tablig akbar, sekaligus buka bersama. Teknis pelaksanaannya, silahkan koordinasikan dan musyawarahkan,” katanya.
Yans