BANYUMAS,- Kaikea Putra Boyum yang seharusnya meraih medali emas pada kelas 50 meter gaya punggung sempat didiskualivikasi dikarenakan masalah chek in pada lomba yang digelar Senin (22/10) sore.
Merasa dicurangi oleh juri pelaksana kejuaraan renang, tim Porprov Banyumas, Jawa Tengah mengajukan protes keras terhadap Panitia Renang bahkan sempat diwarnai adu mulut bahkan nyaris baku hantam. Kericuhan ini diakibatkan karena tim Koni Banyumas merasa dicurangi oleh tim juri dalam kejuaraan renang.
Kericuhan terjadi antara Ketua Umum Koni Kabupaten Banyumas, Bambang Setiawan yang saat itu didampingi tim advokasi dengan panitia pelaksana kejuaraan renang di Stadion Tirtomoyo Manahan.
Ketua Umum Koni Banyumas dan tim advokasi yang emosi langsung merangsek masuk ke ruang panitia pelaksana renang namun sempat ditahan oleh panitia yang lain. Baku hantam juga nyaris terjadi namun akhirnya berhasil dilerai oleh panitia yang lainnya.
Atlet renang Kaikea sudah merasa menjalani perlombaan dan tidak didiskualifikasi sejak awal, setelah menang baru didiskualivikasi. Maka tim Koni Kabupaten Banyumas langsung melakukan aksi protes. Pihak panitia pelaksana yang merasa melakukan kesalahan dalam pelaksaan kejuaraan ini segera mengklarifikasi dan akhirnya memberikan medali emas bagi atlet renang asal Banyumas yaitu Kaikea.
Panitia pelaksana yaitu Hartadi Noertjojo, mengatakan pihaknya mengakui kesalahan terjadi pada panitia penyelenggara.
“Jika kesalahan dilakukan oleh juri dan diikuti oleh peserta, dan ini kesalahan saya anggap ada pada kami yang meloloskan Kaikea yang seharusnya stop dalam lomba, maka kesalahan peserta akan dibatalkan. Dan mohon maaf, suka atau tidak suka, dan kita sudah sepakat tanpa mengurangi rasa persahabatan kita kita, menghormati sportivitas maka medali emas tetap ada di Kaikea,” tambah Hartadi.
Sementara Ketua Umum Koni Banyumas, Bambang Setiawan mengaku akan terus memantau jalannya setiap pertandingan-pertandingan yang lain bersama tim advokasi dan humas Koni Banyumas.
“Saya dan tim advokasi serta humas akan terus melakukan pemantauan agar jika ada kecurangan dalam penyelenggaraan porprov bisa segera dilaporkan kepada Gubernur Jawa Tengah,” tandas Bambang.
Ari S