SUMEDANG,– Konsep serius tapi santai nampaknya menjadi konsep yang mulai digunakan oleh Pemda Kabupaten Sumedang dalam kegiatan formal, seperti rapat atau pertemuan forum.
Rakor pemerintahan yang dibalut dengan suasana serius tapi santai beberapa waktu lalu, yakni peserta duduk lesehan pada beinbag warna-warni. Kini giliaran acara Forum SKPD juga terkonsep dengan suasana santai, karena peserta forum yang notabene adalah para ASN, kompak menggunakan kostum kemeja motif kotak-kotak.
Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengatakan, Forum SKPD bukan media formalitas yang hanya untuk meng-SPJ- kan apa yang sudah direncanakan, tetapi betul-betul dimanfaatkan untuk membedah dan merencanakan apa yang akan dilakukan untuk mengantisipasi persoalan di tahun 2025.
“Jadi Forum SKPD ini adalah proses perencanaan teknokratis yang nantinya menjadi role input untuk Musrenbang, tentang apa yang akan kita lakukan ditahun 2025,” kata Herman, di Gedung Negara, Senin (4/3/2024).
Menurut Herman, agar Forum SKPD tersebut efektif maka cara berfikirnya tidak seperti biasa.
“Jadi cara berfikir yang pertama adalah thinking again, artinya harus berfikir ke belakang, evaluasi. Kedua adalah thingking across, berfikir di sekitar lingkungan, melihat dinamika di kabupaten lain, regional, nasional bahkan global dan dinamikan di private sector. Ketiga yakni thingking ahead, artinya harus berfikir ke depan apa yang akan terjadi ke depan. Ini harus diantisipasi, sehingga merencanakan masa depan berangkat dari evaluasi, berfikir di sekitar serta berfikir ke masa depan,” katanya.
Dengan begitu, terangnya, akan dihasilkan sebuah perencanaan yang bukan hanya up to date, tapi menjangkau masa depan dan bisa menjawab masalah-masalah masa depan yang akan dirumuskan dalam Forum SKPD tersebut.
“Saya yakin Pemda Kabupaten Sumedang hari ini akan lebih baik dari hari kemarin agar bisa menjemput masa depan. Karena cara terbaik meramal masa depan adalah dengan menciptakannya hari ini, dan itu harus dilakukan super serius karena menyangkut hajat hidup 1,2 juta masyarakat Sumedang,” katanya.
Herman mengungkapkan, pemerintahan harus disiapkan secara profesional, tidak boleh pemerintahan dikelola secara amatiran.
“Karena itu kita terus-menerus konsolidasi, dan berfikir keras semata-mata agar kita menjadi juara dihati masyarakat,” tandasnya. (hm/bn/bs)