LAMPUNG SELATAN, — Kepala Dinas Kominfo Lamsel Sefri Masdian di dampingi Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 421-07 Sidomulyo, Sertu Zulkarnaen terus mensosialisasikan pakan ternak Kambing dan Sapi melalui fermentasi.
Kegiatan kali ini di pusatkan di Yayasan Pesantren Mamba’ul Hikam, di bawah asuhan Kiyai Imam Nuryani yang sejak dini ingin mengenalkan olahan pakan ternak melalui fermentasi kepada anak anak pesantren yang ia asuh, di Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Turut hadir dalam acara tersebut Kadis Kominfo Lamsel Sefri Masdian, beserta staf, Camat Sidomulyo di wakili Staf kecamatan Zul Basri , Kepala Desa Seloretno, Achmad Subari, Pimpinan Yayasan Pesantren Mamba’ul Hikam Kiyai Imam Nuryani, serta para Anggota Radio Persaudaraan Penduduk Sidomulyo (RPPS), Senin (7/10/2019).
Sefri Masdian selaku Kadis Kominfo Lamsel menyampaikan, “Kami sangat mendukung sepenuhnya dan mengapresiasi sekali atas upaya penemuan sebuah inovasi ini, yang setinggi-tingginya kepada Radio persaudaraan Penduduk Sidomulyo (RPPS),” katanya.
“Karena saya kira sangat mendukung sekali para petani khususnya peternak kambing dan sapi, dalam menghadapi musim kemarau saat ini. Mungkin tadinya mencari pakan susah setelah di temukan nya inovasi pakan ternak melalui fermentasi ini tentu sangat membantu dan menjadi mudah,” cetusnya.
Kedepan akan kami kembangkan, sebar luaskan di kelompok kelompok lainnya, karna siapa tau kedepanya Sidomulyo ini jadi sentra ternak kambing dan sapi. Tentunya akan bisa mensejahterakan para petani khususnya ternak kambing dan sapi.
Kiyai Imam Nuryani selaku pimpinan Yayasan Pesantren Mamba’ul Hikam mengatakan, “Demi kemajuan Lampung Selatan, kami menawarkan kepada anak-anak yang berada di luar untuk belajar Pendidikan membuat pakan ternak di pesantren ini, karena sumber daya alamnya di sekitar sini sangatlah potensial,” ujarnya.
Sumber daya manusianya akan kami gerakan, karna cuma butuh 10 menit setiap 1 drumnya dalam mengelola pakan ternak di jadikan fermentasi, lalu di masukkan ke plastik atau drum selesai,tunggu 2 atau 3 hari siap untuk bahan pakan ternak, “Masyarakat akan kami bantu tehnisnya yang penting semangat dalam bekerja,” imbuhnya.
“Stop untuk membakar lahan dan hutan, mari kita manfaatkan daun-daun kering atau limbah kering sebagai pakan ternak Kambing dan Sapi Melalui fermentase,” ungkap Zulkarnaen.
Sehinga limbah daun kering yang ada disulap menjadi bahan pakan ternak, “Melalui fermentasi jadi tidak ada lagi yang harus dibakar. Inovasi ini semoga bisa di dorong keseluruh instansi Dinas terkait,” ungkap Ketua Radio Persaudaraan Penduduk Sidomulyo (RPPS).
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Kadis kominfo Lamsel, yang telah berkenan hadir saat kami mensosialisasikan fermentasi tersebut di pondok pesantren Mamba’ul Hikam,” ucapnya.
Kepala Desa Seloretno Achmad Subari yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan, sangatlah mendukung apa yang telah dilakukan Babinsa, Desa Seloretno dalam menggerakan inovasi pakan ternak melalui fermentasi.
Yang pembuatan pakan ternak melalui limbah daun kering dengan fermentasi, dan akan mensosialisasikan kepada seluruh para peternak sapi dan kambing, di Desa Seloretno. “Sehingga semua limbah daun kering ini bisa jadi bermanfaat, sehingga pada akhirnya nanti masyarakat tidak ada lagi yang membakar lahan maupun hutan inovasi ini mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi generasi muda agar terus berinovasi melakukan hal-hal yang bermanfaat,” pukasnya.
Selamet-Andy